Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

[UPDATE] Korban Tsunami Selat Sunda Bertambah Jadi 43 Orang

Dok. IDN Times/Inaker

Jakarta, IDN Times - Jumlah korban tsunami di Selat Sunda, khususnya di daerah Pandenglang, Lampung Selatan dan Serang terus bertambah. Hingga Minggu (23/12) pukul 07.00 WIB, data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan 2 orang hilang. Kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan bangunan rusak.

"Jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami," ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

1. Tercatat 33 orang meninggal dunia di Pandeglang

Dok. IDN Times/Inaker

Sutopo menjelaskan, di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.

"Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang dan Carita. Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang," kata Sutopo.

2. Tercatat 7 orang meninggal dunia di Lampung Selatan

Dok. IDN Times/Inaker

Di Lampung Selatan, 7 orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sementara, di Serang tercatat 3 orang meninggal dunia, 4 orang luka-luka dan 2 orang hilang.

"Pendataan masih dilakukan. Kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah," ujarnya.

3. Penanganan darurat terus dilakukan

Dok.IDN Times/Istimewa

Menurut Sutopo, penanganan darurat terus dilakukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan.

"Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat," ujarnya.

4. Masyarakat diimbau tidak beraktivitas di sekitar pantai

Dok.IDN Times/Istimewa

Masyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas di sekitar pantai saat ini. BMKG dan Badan Geologi masih melakukan kajian untuk memastikan penyebab tsunami dan kemungkinan susulannya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwifantya Aquina
EditorDwifantya Aquina
Follow Us