UU Disahkan, Kompleks Istana Presiden Siap Pindah ke IKN Nusantara

Jakarta, IDN Times - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Wandy Tuturoong mengatakan Kompleks Istana Presiden yang meliputi Kementerian Sekretariat Negara, KSP, hingga Sekretariat Kabinet sudah bersiap untuk pindah kantor ke Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur.
Selain Kompleks Istana Presiden, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Pertahanan, dan Kementerian Luar Negeri juga akan diprioritaskan untuk pindah kantor ke IKN terlebih dahulu.
"Yang sudah disebut Presiden kan Kementerian Sekretaris Negara, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan. Tapi KSP dan Setkab (Kompleks Istana) sudah diminta bersiap," kata Wandy saat dihubungi IDN Times, Selasa (22/2/2022).
1. Yang prioritas ke IKN adalah yang krusial dalam pengelolaan pemerintahan

Wandy menyebut kementerian/lembaga yang prioritas pindah ke IKN adalah yang krusial dalam pengelolaan pemerintahan. Namun, perhitungan jumlah ASN-nya masih disimulasikan oleh Kementerian PAN-RB.
"Intinya yang krusial dalam pengelolaan pemerintahan. Untuk pastinya, tetap ada di KemenPAN-RB dan Bappenas. Datanya masih bergerak untuk jumlah ASN. Jadi kita masih menunggu hasil simulasi dari KemenPAN-RB," ujar Wandy.
2. Jokowi berencana pindah ke IKN Nusantara sebelum 16 Agustus 2024

Sebelumnya, Presiden Jokowi sudah merencanakan pemindahan Istana Presiden di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Plt Direktur Regional II Bappenas Mohammad Roudo mengatakan bahwa Presiden Jokowi berencana pindah ke IKN Nusantara sebelum 16 Agustus 2024.
“Presiden merencanakan untuk pindah sebelum 16 Agustus 2024, tapi kita masih melihat dulu kondisinya seperti apa,” kata Roudo dalam diskusi soal IKN yang disiarkan langsung di kanal YouTube FMB9ID_KIP, Rabu (2/2/2022).
Roudo menyampaikan keinginan Presiden Jokowi tersebut menjadi tantangan tersendiri. Sebab artinya dalam waktu dua tahun ke depan harus ada pembangunan besar yang dilakukan.
“Karena ini salah satu yang monumental, tantangan juga, dalam dua tahun harus membangun kawasan yang cukup besar. Tadi 6.600 untuk kawasan inti dan 56 ribu untuk kawasan perkotaannya. Jadi tantangannya cukup besar,” ujar Roudo.
3. PUPR siap bangun 2.500 rumah untuk ASN dan TNI-Polri di IKN

Sementara, Deputi I Kantor Staf Presiden (KSP) Febry Calvin Tetelepta mengatakan Kementerian PUPR siap membangun hunian untuk ASN dan TNI-Polri di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Febry menyampaikan pemerintah siap membangun 2.500 unit hunian.
"Dalam rapat koordinasi, PUPR menyampaikan kesiapannya untuk membangun 2.500 unit hunian untuk pemindahan ASN dan anggota TNI-Polri tahap awal di kawasan IKN," kata Febry dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/2/2022).
Febry menerangkan, jumlah hunian yang disiapkan oleh PUPR memang belum sebanyak jumlah ASN dan Anggota TNI-Polri yang akan dipindahkan ke kawasan IKN. Sebab, hal itu sesuai dengan anggaran yang tersedia saat ini.
"Pembiayaan PUPR hanya cukup untuk 2.500 hunian, sedangkan pemindahan ASN termasuk TNI-Polri pada tahap awal sebanyak tujuh ribu lebih," ujar Febry.
"Tapi itu tidak akan jadi hambatan, karena pemerintah sedang merumuskan skema pembiayaan lain, bisa dengan Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU), bisa juga melalui pemberdayaan peran swasta dan BUMN," lanjutnya.
Febry memaparkan rencana jumlah ASN dan anggota TNI-Polri yang akan dipindahkan ke IKN pada tahap awal. Total keseluruhan yang akan dipindahkan yaitu sebanyak 7.687 orang, di mana terdiri dari 1.971 ASN dan 5.716 TNI/Polri termasuk Paspampres, BIN, dan jajarannya.
"Jumlah itu masih belum final ya, karena belum ada keputusan secara resmi. KSP akan mendorong agar segera ada ketetapan. Karena ini nanti juga menyangkut pembagian berapa yang berkantor di sharing office berapa yang tersebar," terangnya.