Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Amien Rais: Indonesia Kuasai Freeport Itu Bohong

IDN Times/Vanny El Rahman
IDN Times/Vanny El Rahman

Jakarta, IDN Times - Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais meminta agar masyarakat tidak tertipu dengan euforia penguasaan 51 persen saham PT Freeport Indonesia. Sebab, sistem operasionalnya masih dikendalikan oleh pihak asing.

"Saya baca berita pagi ini, seolah-olah kita senang karena Freeport kembali ke tangan Ibu Pertiwi, ternyata itu bohong, karena operasionalnya masih mereka," kata Amien Rais pada Tausiyah keagamaan yang diselenggarakan oleh Dewan Da'wah Islamiyah Indonesia di Jakarta Pusat, Sabtu (14/7).

1. Amien Rais salahkan pemerintah yang bermental jongos

IDN Times/Vanny El Rahman
IDN Times/Vanny El Rahman

Kemudian, mantan Ketua MPR RI itu mengatakan, lambatnya pemerintah dalam mengambil alih Freeport karena rezim yang berkuasa bermental kacung.

"Saya kira percuma memiliki pemimpin yang paham masalah tapi tidak memiliki keberanian, karena mentalnya jongos, mental kacung. Padahal, sesungguhnya tiga tahun lagi sudah selesai (kontraknya) dan bisa kita miliki sendiri," beber dia.

2. Pemerintah seharusnya bisa 'mengusir' Amerika

IDN Times/Vanny El Rahman
IDN Times/Vanny El Rahman

Amien turut menyayangkan keputusan pemerintah yang justru melakukan negosiasi demi merebut kembali saham Freeport. Sebab, kerusakan lingkungan menjadi dampak yang tidak terhindarkan dari pengerukan 'gunung emas' di Papua itu.

"Freeport ini telah mengeruk kekayaan dan merusak ekologi kita. Harusnya itu bisa diatasi dengan perjanjian perdata internasional," tambahnya.

3. Meminta Presiden Jokowi untuk menyelesaikan tugasnya dan beristirahat

IDN Times/Vanny El Rahman
IDN Times/Vanny El Rahman

Atas semuanya, tokoh reformasi itu menilai Jokowi telah banyak melakukan ketimpangan hukum dan diskriminasi politik, ekonomi, serta sosial. Dia meminta agar Jokowi menunaikan tugasnya hingga 2019 dan tidak meneruskan hingga periode kedua.

"Jadi April 2019 ada Pilpres, kalau kita bersatu mengusung tokoh kita, jadi kita bermunajat kepada Allah, semoga tahun depan ada presiden baru. Pergantian presiden tahun 2019 adalah keniscayaan," tutup Amien. 

Baca juga: Jalan Berliku Indonesia "Rebut" Freeport dari Asing

Share
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
Sugeng Wahyudi
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us

Latest in News

See More

Di PBB, Maria Ressa: Tanpa Fakta, Tak Ada Kebenaran dan Kepercayaan

22 Sep 2025, 23:53 WIBNews