Wamenaker: Tak Ada Matahari Kembar, Loyalitas Kita Tunggal ke Prabowo

- Wakil Menteri Ketenagakerjaan membantah isu matahari kembar di pemerintahan Prabowo Subianto.
- Menteri di Kabinet Merah Putih hanya loyal ke Prabowo, namun menganggap Jokowi sebagai guru dan panutan.
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) sekaligus Ketua Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, menanggapi polemik soal isu dualisme kepemimpinan alias matahari kembar di pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto.
Pria yang akrab dipanggil Noel itu pun membantah adanya matahari kembar.
1. Pimpinan saat ini dan loyalitas tunggal cuma ke Prabowo

Noel menegaskan, pimpinan jajaran menteri di Kabinet Merah Putih saat ini cuma loyalitas tunggal ke Prabowo.
"Gak ada lah matahari kembar, yang jelas pimpinannya itu, ya, Pak Prabowo. Kayak saya, hari ini pimpinan saya Pak Prabowo, artinya tegak lurus saya itu ya ke Presiden Prabowo dan loyalitas kita tunggal ke Prabowo," ucap dia kepada IDN Times, Selasa (15/4/2025).
2. Jokowi dianggap sebagai guru

Noel mengaku menganggap Presiden ke-7 RI, Joko "Jokowi" Widodo sebagai guru dan panutan. Menurutnya, kemungkinan besar menteri lainnya juga punya anggapan serupa seperti Noel.
Ia pun turut mengomentari soal adanya sejumlah menteri yang masih menganggap Jokowi sebagai bos.
"Pak Jokowi, saya anggap adalah guru buat saya, mengajarkan soal kesabaran dan sebagainya," kata dia.
"Ya mungkin maksudnya seperti saya, bos dalam pengertian gurunya. Bukan bos dalam pengertian, pemimpinnya, kayak semacam panutan," imbuh Noel.
3. PKS sebut matahari kembar

Sebelumnya, Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mardani Ali Sera, mengomentari silaturahmi sejumlah menteri ke rumah Jokowi. Dia menilai hal tersebut positif, tetapi ia mengingatkan tidak boleh ada 'matahari kembar' dalam satu pemerintahan.
"Biar bagaimana pun Presiden kita Pak Prabowo dan Pak Jokowi sudah menunjukkan determinasinya, kapasitasnya, dan komitmennya," ujar Mardani di akun media sosialnya, dikutip Minggu (13/4/2025).
Meski demikian, ia meyakini Prabowo tidak tersinggung melihat sejumlah menterinya aktif bersilaturahmi Lebaran ke kediaman Jokowi di Solo.
"Jadi, pesan saya cuma satu, jangan ada 'matahari kembar.' Satu matahari saja berat, apalagi kalau dua (matahari), gitu," tutur Mardani.
Diketahui, sejumlah menteri sowan ke kediaman Jokowi di Solo pekan lalu, dalam rangka halalbihalal. Mayoritas mereka adalah menteri-menteri yang dulu pernah bertugas pada pemerintahan Jokowi, tetapi diberikan kepercayaan kembali sebagai menteri di Kabinet Indonesia Maju Prabowo.
Silaturahmi ke kediaman Jokowi diawali dari kedatangan Luhut Pandjaitan dan Sri Mulyani. Lalu, berlanjut kunjungan Budi Gunadi Sadikin, Wahyu Sakti Trenggono, Bahlil Lahadalia, hingga Zulkifili Hasan.
Kunjungan menjadi tidak biasa ketika Wahyu dan Budi sama-sama menyebut tujuan silaturahmi karena menganggap mantan Wali Kota Solo itu sebagai bos. Tanda tanya pun muncul, mengapa pejabat tinggi negara itu masih menganggap Jokowi sebagai bos, sedangkan presidennya saat ini sudah berganti Prabowo Subianto.