Wamenhan Imbau TNI Netral Tak Pihak Palestina atau Israel

- Wamenhan membuka wacana kirim pasukan perdamaian ke Gaza
- Pasukan TNI harus netral dan mendapat pelatihan khusus
- Indonesia siap evakuasi korban dan membangun rumah sakit di Gaza
Jakarta, IDN Times - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan), Muhammad Herindra buka suara soal wacana mengirimkan pasukan perdamaian ke kawasan konflik Israel-Palestina.
Ia menyebut, rencana itu masih menunggu mandat dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) serta persetujuan dari negara yang berkonflik yakni Israel dan Palestina.
1. Prajurit TNI harus netral

Herindra mengingatkan bahwa prajurit TNI harus menjaga netralitas. Artinya tak boleh memihak ke Palestina maupun Israel. Menurutnya, sikap netral itu juga harus dikedepankan kepada prajurit yang nantinya akan dikirim ke lokasi konflik.
"Tentunya kita tetap harus menjaga kenetralan, imprasial karena diharapkan pasukan kita bersikap netral tidak memihak ke salah satu yang bertikai," ujarnya dalam rapat kerja di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/6/2024).
2. Prajurit TNI yang dikirim akan diberikan pelatihan

Herindra lantas memastikan, prajurit TNI yang dikirim sebagai pasukan perdamaian konflik Israel-Palestina harus mendapat pelatihan terlebih dahulu. Ia pun menuturkan, TNI punya fasilitas yang cukup memumpuni. Di samping itu, keamanan dalam negeri juga perlu dipersiapkan dan menjadi pertimbangan.
"Intinya apa yang menjadi mandat dari konstitusi kita, bahwa kita harus ikut menjaga perdamaianan dunia akan kita laksanakan dengan baik dan sebaik-baiknya. Mudah-mudahan kita berdoa bahwa saudara kita di Palestina dapat segera merasakan perdamaiann dengan tekanan dari pihak-pihak luar yang saat ini memang sudah menekan Israel," tuturnya.
"Kita tetap akan mengupayakan solusi damai two state solution agar perdamian di Palestina dapat segera tercapai," lanjut Herindra.
3. Prabowo ungkap wacana kirim pasukan perdamaian

Sebelumnya, Menteri Pertahanan (Menhan) sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan bahwa Indonesia siap mengirimkan pasukan perdamaian ke Jalur Gaza. Hal ini diungkapkan Prabowo dalam pidatonya di Shangri-La Dialogue di Singapura, beberapa waktu lalu.
“Bila dibutuhkan dan diminta oleh PBB, kami siap berkontribusi mengirimkan pasukan perdamaian untuk menjaga dan memantau gencatan senjata tersebut di Gaza,” kata Prabowo saat menghadiri IISS Shangri-La Dialogue ke-21 di Singapura.
Ia melanjutkan, Indonesia juga bersedia untuk segera melakukan evakuasi para korban ke rumah sakit Indonesia di Gaza, hingga lebih dari 1.000 orang serta membangun rumah sakit lapangan di sana.
"Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan saya untuk mengumumkan bahwa kami siap mengevakuasi, menerima, dan merawat hingga 1.000 pasien dengan perawatan medis dalam waktu dekat," ujar Prabowo.
Ia pun kembali menegaskan pentingnya perdamaian jangka panjang dengan solusi gencatan senjata yang permanen di Gaza. Sejalan dengan itu, ia mengimbau komunitas internasional agar bekerja sama mewujudkan tujuan tersebut.