Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Warga Terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Bisa Ajukan Dana Tunggu Hunian

Kepala BNPB Suharyanto saat meninjau pengungsian pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Sikka, NTT. (Dok. BPNP)
Kepala BNPB Suharyanto saat meninjau pengungsian pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Sikka, NTT. (Dok. BPNP)
Intinya sih...
  • Warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dapat mengajukan dana tunggu hunian sebesar Rp500 ribu per bulan per keluarga.
  • Pemerintah targetkan relokasi warga terdampak selesai dalam enam bulan, dengan dana tunggu hunian sebesar tiga juta rupiah per kepala keluarga.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kepala BNPB, Suharyanto, mengatakan, warga terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki yang saat ini tinggal di pos pengungsian, dapat mengajukan dana tunggu hunian untuk dipakai menyewa hunian sementara di luar pengungsian. Nilainya sebesar Rp500 ribu per bulan per keluarga.

"Kami targetkan pengerjaan relokasi ini bisa diselesaikan dalam enam bulan sehingga dana tunggu hunian yang diterima oleh warga sebesar tiga juta rupiah per kepala keluarga,” kata dia dalam konferensi pers, dikutip Jumat (8/11/2024).

Dia mengatakan, pemerintah kini tengah mempersiapkan relokasi bagi warga terdampak. Dia juga mendorong tim penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki untuk segera memulai langkah rehabilitasi dan rekonstruksi tanpa harus menunggu masa tanggap darurat berakhir.

Saat ini, tim satgas penanganan erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki telah mulai melakukan pendataan terhadap masyarakat terdampak. Secara paralel dengan upaya pendataan tersebut, tim juga melakukan survei lokasi relokasi bersama dengan pihak pemerintah daerah setempat.

1. Aset masyarakat di area terdampak tetap menjadi hak milik

BNPB Tinjau Pengungsian Pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Hingga Ke Kabupaten Sikka (Dok. BNPB)
BNPB Tinjau Pengungsian Pascaerupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki Hingga Ke Kabupaten Sikka (Dok. BNPB)

Suharyanto mengatakan, aset milik masyarakat yang berada di area terdampak kurang dari 7 km tetap menjadi milik mereka. Hal ini akan menjadi materi dalam rapat tingkat menteri mendatang.

Dalam proses relokasi, ia menegaskan, yang akan dipindahkan adalah tempat tinggal warga, sementara lahan peternakan dan pertanian masih dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Ke depan, yang tidak boleh adalah masyarakat mendirikan lagi tempat tinggal di sana. Untuk kegiatan berkebun atau peternakan, masyarakat diimbau untuk selalu meng-update informasi kondisi gunung dari PVMBG,” kata dia.

2. Warga di bawah lingkaran 7 km tidak boleh kembali ke tempat tinggal

Penyaluran bantuan BRI Peduli ke korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (dok. BRI Peduli)
Penyaluran bantuan BRI Peduli ke korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki (dok. BRI Peduli)

Opsi relokasi ini merupakan hasil dari tinjauan Kepala BNPB bersama Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hadi Wijaya, yang dilakukan di Desa Klatanlo, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, sehari sebelumnya.

Desa ini berjarak 4 km dari puncak Gunung Lewotobi Laki-laki. Dari erupsi yang terjadi pada 4 November lalu, ditemukan jejak lontaran material vulkanik yang meninggalkan lubang dengan diameter 13 meter dan kedalaman empat meter.

"Mendengar penjelasan dari Kepala Pusat PVMBG terkait lokasi terdampak erupsi, pengungsian ini diperkiraan akan berjalan lama, karena masyarakat di bawah lingkaran 7 km ini tidak boleh kembali ke tempatnya masing-masing walaupun berada di luar zona bahaya," kata Suharyanto.

3. Sebanyak 5.816 jiwa mengungsi pascaerupsi

Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono salurkan bantuan ke Posko Erupsi Lewotobi. (dok. Kemensos)
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono salurkan bantuan ke Posko Erupsi Lewotobi. (dok. Kemensos)

Memasuki hari keempat setelah erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, tercatat sebanyak 5.816 orang mengungsi.

Para pengungsi tersebar di beberapa kecamatan, antara lain Wulanggitang, Titehena, Ile Bura, Demon Pagung, Larantuka, Ile Mandiri, Adonara Timur, dan Sikka.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us