Waspada Gelombang Tinggi hingga 4 Meter di Perairan Indonesia

- BMKG mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah wilayah perairan Indonesia 21-24 Desember 2024.
- Pola angin bergerak dari Barat Laut menuju Timur Laut dengan kecepatan angin antara 8 hingga 35 knot di wilayah utara, dan angin bergerak dari Barat Daya menuju Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 8 hingga 30 knot di bagian selatan.
- Gelombang laut setinggi 1.25 hingga 2.5 meter dapat berisiko bagi aktivitas pelayaran, terutama bagi kapal dengan ukuran lebih kecil atau nelayan yang beroperasi di perairan terbuka.
Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang dapat terjadi di sejumlah wilayah perairan Indonesia pada 21 hingga 24 Desember 2024.
1. Pengaruh bibit siklon tropis terhadap kecepatan angin dan gelombang laut

Bibit siklon 96W (124.8°BT dan 9.4°LU) terdeteksi di perairan timur Pulau Mindano, Filipina, dan di sebelah utara Maluku Utara, sementara bibit siklon tropis 96W (110.5°BT dan 3.2°LU) terpantau di Laut Cina Selatan, timur Kep. Riau dan Suspect Area di Samudera Hindia barat daya Banten. Kondisi ini menyebabkan peningkatan kecepatan angin dan ketinggian gelombang.
Di wilayah Indonesia bagian utara, pola angin umumnya bergerak dari Barat Laut menuju Timur Laut dengan kecepatan angin antara 8 hingga 35 knot, sedangkan di bagian selatan, angin bergerak dari Barat Daya menuju Barat Laut dengan kecepatan berkisar antara 8 hingga 30 knot. Kecepatan angin tertinggi tercatat di Laut Natuna Utara, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, dan Laut Sulawesi.
2. Potensi gelombang tinggi di beberapa wilayah perairan Indonesia

Kondisi cuaca yang dipengaruhi oleh bibit siklon tropis ini berpotensi menyebabkan gelombang laut setinggi 1.25 hingga 2.5 meter. Wilayah yang berisiko terdampak gelombang ini meliputi Samudra Hindia Barat Aceh, Samudra Hindia Barat Bengkulu - Lampung, Samudra Hindia Selatan Banten - Jawa Timur, Samudra Hindia Selatan Bali - NTT, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Sumbawa, Laut Halmahera, Laut Maluku, Samudra Pasifik Utara Maluku - Papua, Laut Arafuru.
Gelombang yang lebih tinggi, berkisar antara 2.5 hingga 4 meter, berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara dan Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias - Mentawai. Potensi gelombang tinggi ini dapat berisiko bagi aktivitas pelayaran di wilayah-wilayah tersebut, terutama bagi kapal dengan ukuran lebih kecil atau nelayan yang beroperasi di perairan terbuka.
3. Imbauan BMKG untuk waspada terhadap pelayaran

BMKG terus mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama bagi nelayan yang menggunakan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin melebihi 15 knot dan gelombang lebih dari 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan gelombang di atas 1,5 meter), kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan gelombang di atas 2,5 meter), serta kapal besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan gelombang di atas 4 meter).
Masyarakat yang tinggal atau beraktivitas di wilayah pesisir yang berisiko mengalami gelombang tinggi juga diimbau untuk selalu meningkatkan kewaspadaan.