Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ziarah ke Mala, Makam Para Penghuni Surga

Jemaah calon haji menyempatkan diri berziarah ke Makam Ma'la. (Media Center Haji)
Jemaah calon haji menyempatkan diri berziarah ke Makam Ma'la. (Media Center Haji)
Intinya sih...
  • Berhaji kurang afdal tanpa ziarah ke Ma'la, makam keluarga nabi di Makkah.
  • Ma'la dikenal sebagai lokasi dimakamkan banyak sahabat Nabi dan ulama besar.
  • Hukum berziarah ke makam diperbolehkan, Nabi sendiri pernah mengajak untuk berziarah kubur.

Madinah, IDN Times - Berhaji rasanya kurang afdal jika tidak berziarah ke Ma'la, makam para penghuni surga. Ma'la terletak di kota Makkah. Banyak keluarga nabi dimakamkan di makam ini.

Mustasyar Dinny, KH Abdul Moqsith Ghazali mengatakan orang Arab menyebut Mu’ala atau Ma’ala, karena berada di dataran tinggi ketimbang Masjidil Haram. Dikenal sebagai lokasi dimakamkan banyak sahabat Nabi, termasuk keluarga Nabi.

"Misalnya, yang paling dikenal oleh publik Islam, yang dikuburkan di Ma’la adalah istri dari baginda Nabi sendiri, yaitu Khadijah, istri pertama nabi yang melahirkan banyak anak keturunan," ujar Moqsith saat berziarah, Rabu, 21 Mei 2025.

Di antara anak keturunan Nabi bersama Khadijah yang dikuburkan di Ma’la adalah Qasim bin Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib. Nabi Muhammad juga punya putra bernama Abdullah, yang juga dikubarkan di Ma'la.

"Nabi punya kakek yang bernama Abdul Muthalib, punya lagi bernama Hasyim bin Abdi Manaf, itu semua dikuburkan di Ma’la sini," ujar dia.

1. Ma'la dikenang ulama dan umat muslim sebagai penghuni surga

Jemaah haji Indonesia berziarah ke makam Mbah Maimoen di Makam Ma'la, Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji)
Jemaah haji Indonesia berziarah ke makam Mbah Maimoen di Makam Ma'la, Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji)

Karena itu, Ma’la akan dikenang para ulama dan umat Islam sebagai ahlul jannah atau penghuni surga. Banyak juga ulama-ulama besar yang dikuburkan di Ma’la, di antaranya yang terkenal adalah Syekh Nawawi Banten yang mengarang sejumlah kitab, hingga karyanya banyak dibaca di pondok pesantren, terutama di Jawa dan Madura.

Syekh Nawawi Banten menjadi rujukan ulama-ulama nusantara, karena melahirkan murid-murid yang luar biasa besar, di antaranya adalah Syekh Kholil Bangkalan. Juga ada ulama kondang KH Maimoen Zubair yang dimakamkan tidak jauh dari makam Siti Khadijah.

"Ada juga KH Sofyan Miftachul Arifin dari Situbondo, seorang mursyid tarekat, Rais Surya PCNU Situbondo, dikuburkan di sini. Jadi Ma’la menjadi tempat dikuburkannya para ulama, sahabat Nabi tempo dulu, para tabi’in, sehingga rugi kalau jemaah haji indonesia tidak ziarah ke Ma’la," ujar dia.

"Ulama Indonesia yang dikuburkan di sini adalah Syekh Mahfudz Termas yang punya kitab Manhaj Dzawi An-Nazhor. Karena itu, jemaah haji Indonesia mungkin penting untuk berziarah ke Ma’la," sambung Moqsith.

2. Hukum berziarah kubur

Makam istri pertama Rasulullah SAW, Khadijah binti Khuwailid di Makam Ma'la, Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji)
Makam istri pertama Rasulullah SAW, Khadijah binti Khuwailid di Makam Ma'la, Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji)

Moqsith menegaskan hukum berziarah ke makam diperbolehkan. Nabi sendiri, kata Moqsith, pernah mengajak untuk berziarah. 

"Tentu zaman dahulu Rasulullah sudah menegaskan. Kata Nabi: dahulu saya melarang orang untuk berziarah kubur, tapi kali ini berziarahlah. Karena itu ziarah kubur hukumnya jadi mubah, dibolehkan. Ziarah kubur bukan aktivitas bid’ah, karena nabi sendiri yang sering meneladankan ziarah kubur," ujar dia.

Bahkan, kata Moqsith, Rasulullah sebelum wafat sempat berkunjung ke Kuburan Baqi, yaitu tempat dimakamkan para sahabat nabi dan umat Islam. "Itu bersebelahan dengan kuburan baginda rasulillah SAW. Ada ulama besar yang dikuburkan di Baqi seperti Imam Malik."

 

3. Jemaah haji asal Brebes ziarah ke Ma'la

Jemaah calon haji Indonesia usai salat zuhur di Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi, Sabtu (17/5/2025). (Media Center Haji/Rochmanudan)

Ahmad Zaki Yamani, peziarah Makam Ma’la asal Brebes merasa bersyukur dapat berziarah ke Ma'la bersama rombongannya. Ia mendoakan umat muslim yang belum berziarah ke makam ini, bisa segera menyusul.

"Ada Syekh Al Bantani, ada putra putri Nabiyullah Muhammad SAW. Ini merupakan makam tertua menurut sejarah sejak kakek Rasulullah. Sangat luar biasa. Alhamdulillah, kami beserta rombongan dari Brebes merasa lega, dan mudah-mudahan harapan kami bisa berkali-kali menziarahi beliau ke sini. Kami berharap juga mudah-mudahan rekan-rekan yang belum sempat berziarah ke sini dimudahkan Allah SWT," kata dia.

Zaki juga berziarah ke makam KH Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Maimoen. Bahkan, dia mengaku sudah dua kali berziarah ke makam ini.

"Kami sudah yang kedua kali ke sini. Sebenarnya kami gak hanya ke Ma’la, kemarin ke Baqi juga sudah. Kami sangat terinspirasi oleh santri-santri beliau, Mbah Maimoen, ada Gus Baha, ada putra beliau Gus Maimoen dan sebagainya," kata dia.

Zaki mengaku terinspirasi dan berutang budi pada Mbah Maimoen dan santri-santrinya. Ia kerap menyaksikan ceramah murid-murid Mbah Maimoen melalui YouTube.

"Walau pun kami ya kadang tabarukan ngaji lewat YouTube, juga beberapa kali kami sempat berhadapan langsung dengan putra-putri beliau, dan santri-santri beliau yang sangat luar biasa sekali. Dan kebetulan beliau ini pengagum berat dari Sayyidah Khadijah Al Kubro, beliau pengagum berat istri nabi tercinta, dan beliau sangat rindu sekali," kata dia.

"Bahkan, nasidnya itu yang sadduna fiddunya, itulah salah satu bentuk kedekatan beliau dengan Sayyidah Khadijah. Sehingga beliau berharap ingin dekat dengan Sayyidah Khadijah, sangat terinspirasi, dan alhamdulillah cita-cita beliau terkabulkan, bisa dimakamkan di Ma’la bersanding dengan Sayyidah Khadijah," sambungnya.

Tujuan Zaki berziarah, untuk mendoakan Mbah Maimoen dan berharap bisa menjadi santrinya. "Mudah-mudahan ilmu kami, ngaji kami bersama santri-santri beliau, bersama putra-putri beliau, kami bisa dianggap santri beliau juga. Amiin," kata dia.

Ahmad Riskan Habibi, 42 tahun, jemaah haji yang ziarah ke Makam Ma'la dari Kloter 07 Embarkasi Banjarmasin, juga mengaku merugi jika berkunjung ke tanah suci tidak berziarah ke Makam Ma'la.

"Kita kan biasanya baca manaqib Sayyidah Khadijah. Kata Rasulullah, siapa saja orang yang cinta kepada istri beliau, maka akan dicintai juga oleh Rasulullah. Jadi sayang kalau ke Tanah Suci gak ke sini," kata dia.

"Kalau ke makam Mbah Maimoen kan memang beliau ulama terkenal, juga dari Jawa ya. Kita bahkan yakin beliau wali, karena waktu mau dipindahin jasadnya utuh," sambungnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us