Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

2 Orang Tewas dalam Bentrok Demonstran dengan Polisi di Kenya

Ilustrasi kerusuhan (Unsplash.com/Alex McCarthy)
Ilustrasi kerusuhan (Unsplash.com/Alex McCarthy)

Jakarta, IDN Times - Dua orang tewas dalam bentrokan antara demonstran dengan polisi di kota Kisimu, Kenya, pada Rabu (19/7/2023). Di ibu kota Nairobi dan kota Mombasa, polisi dilaporkan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Kenya dilanda protes oleh warga yang menentang kenaikan biaya hidup dan kenaikan pajak. Beberapa orang terluka setelah terlibat bentrok dengan polisi. Pemerintah telah menutup sekolah-sekolah dan toko-toko juga tutup karena takut dijarah.

Organisasi kemanusiaan mengecam keras tindakan polisi Kenya. Mereka menuduh polisi telah menggunakan kekuatan berlebihan. Pekan lalu, 15 orang telah tewas dengan 10 orang ditembak mati oleh polisi.

1. Pasukan keamanan dalam jumlah besar dikerahkan

ilustrasi (Pexels.com/LT Chan)
ilustrasi (Pexels.com/LT Chan)

Di wilayah Kibera, ibu kota Nairobi, sekitar 100 demonstran melemparkan batu ke arah polisi. Mereka juga membakar ban dalam protes lanjutan menentang kenaikan pajak. Pasukan polisi membalasnya dengan tembakan gas air mata.

Sebagian besar wilayah ibu kota cenderung tenang dan banyak orang memilih berada di dalam rumah. Dilansir Al Jazeera, pemerintah Kenya mengerahkan pasukan keamanan di daerah rawan.

Bahkan pasukan juga dikerahkan dalam jumlah besar di negara bagian lain di Kenya untuk mengamankan demonstrasi yang telah terjadi selama berhari-hari.

Protes menolak kenaikan pajak awal bulan ini di Kenya telah terjadi dua putaran. Bentrokan terjadi dan polisi menghujani demonstran dengan gas air mata. Beberapa kasus peluru tajam dilepaskan ke kerumunan yang menewaskan 15 orang.

2. Bentrokan terjadi di beberapa kota di seluruh Kenya

Kelompok oposisi telah menyerukan protes atas kebijakan pemerintahan Presiden William Ruto. Opiyo Wandayi, pemimpin minoritas parlemen, mengatakan kenaikan pajak adalah skema untuk membebani warga Kenya yang sudah terbebani.

Dilansir BBC, dalam protes lanjutan pada Rabu, dua orang tewas setelah terlibat bentrokan dengan polisi di kota Kisimu. Gas air mata juga dilepaskan di ibu kota Nairobi dan Mombasa untuk membubarkan massa.

Laporan bentrokan antara warga dengan polisi, terjadi di beberapa kota lain. Di Nakuru, pengunjuk rasa memblokade jalan dan melempari polisi dengan batu. Lima orang terluka dengan empat luka tembak.

Di Makueni, dua orang ditembak dan terluka. Sebelumnya di Migori, tiga orang terluka dalam konfrontasi semacam itu.

Kepala polisi mengatakan protes tersebut merupakan ancaman bagi keamanan nasional dan telah mengerahkan petugas antihuru-hara di seluruh negeri.

3. Sekitar 300 orang ditangkap, termasuk 9 tokoh oposisi senior

ilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)
ilustrasi (Unsplash.com/ Niu Niu)

Di seluruh Kenya, polisi telah menangkap sedikitnya 300 orang. Menurut Kementerian Dalam Negeri dan pengacara oposisi, mereka ini termasuk sembilan tokoh opoisi senior.

Televisi lokal yang dikendalikan koalisi partai oposisi Azimio La Umoja, mengatakan juru bicara pemimpinnya yang bernama Raila Odinga, telah ditangkap, katanya dikutip dari The Guardian.

Kementerian Dalam Negeri mengatakan, mereka yang ditangkap akan didakwa dengan berbagai kejahatan termasuk penjarahan, perusakan berbahaya dan pembakaran.

Presiden William Ruto terpilih pada bulan Agustus lalu dan berjanji memperjuangkan orang miskin. Tapi harga komoditas telah naik dan bulan lalu pemerintahannya justru mengesahkan kenaikan pajak yang banyak ditolak oleh rakyat.

Para pemimpin oposisi masih menyerukan agar demonstrasi dilanjutkan pada Kamis dan Jumat. Gereja dan kelompok sipil mendesak dilakukan dialog dan protes dihentikan.  Uskup Agung Anthony Muheria, anggota Konferensi Waligereja Kenya, mengatakan kebijakan kenaikan pajak harus dicabut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us