Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel dan Hizbullah Lebanon Saling Serang, 8 Orang Tewas

ilustrasi(pexels.com/Art Guzman)

Jakarta, IDN Times - Serangan Israel terhadap pusat paramedis kelompok muslim Sunni Lebanon menewaskan tujuh anggotanya. Serangan tersebut terjadi pada Selasa malam dan menghantam kantor Korps Darurat dan Bantuan Islam.

Jurnalis Al Jazeera di al-Habbariyeh, Zeina Khodr mengatakan, para pemuda tewas dalam serangan Israel yang mengancurkan pusat kesehatan darurat tersebut.

“Orang-orang di sini memberi tahu kami bahwa orang-orang yang berada di dalam gedung itu adalah paramedis, relawan, dan mahasiswa, semuanya berusia awal 20-an,” kata Khodr. “Mereka membantu orang-orang di wilayah perbatasan tempat kita menyaksikan baku tembak setiap hari antara Israel dan Hizbullah,” katanya.

Sebagai balasan, sekitar 30 roket diluncurkan dari Lebanon ke Israel utara pada Rabu (27/3/2024). Layanan darurat Israel mengatakan, seorang pekerja pabrik berusia 25 tahun di Kiryat Shmona tewas.

1. Salah satu serangan Israel paling mematikan di sepanjang perbatasan

Dilansir Associated Press, serangan di desa Hebbariye oleh Israel terjadi selang sehari setelah serangan udara antara militer Israel dan kelompok Hizbullah Lebanon di sepanjang perbatasan Lebanon-Israel.

Aksi balas serang tersebut telah meningkatkan kekhawatiran akan eskalasi lebih lanjut di sepanjang perbatasan akibat perang antara Israel dan kelompok Hamas di Palestina. Baik Hizbullan maupaun Hamas keduanya merupakan sekutu Iran.

Asosiasi paramedis menyebut serangan Israel pada Selasa merupakan pelanggaran nyata terhadap pekerja kemanusiaan. Serangan tersebut merupakan insiden paling mematikan sejak kekerasan meletus di sepanjang perbatasan.

Sementara, serangan balasan Hizbullah telah memicu terjadinya kebakaran di kawasan industri di Kiryat Shmona. Selain korban tewas, serangan tersebut juga menyebabkan satu orang terluka.

2. Kementerian Kesehatan Lebanon mengutuk serangan Israel

Dilansir Al Jazeera, Khodr melaporkan, meskipun Israel mengklaim telah mebunuh seorang agen penting, penduduk setempat mengatakan bahwa itu hanyalah kebohongan yang dibuat- buat.

Kementerian Kesehatan Lebanon pada Rabu mengutuk serangan udara tersebut. Mereka mengatakan, serangan itu tidak dapat diterima serta melanggar hukum dan norma internasonal, terutama Konvensi Jenawa yang menekankan netralitas pusat kesehatan dan petugas kesehatan.

“Ini bukan pertama kalinya sebuah pusat kesehatan diserang dalam konfrontasi yang sedang berlangsung di sepanjang perbatasan. Kami telah melihat banyak serangan terhadap pusat kesehatan terutama di desa-desa garis depan dan kami telah melihat paramedis terbunuh,” kata Khodr.

3. Israel klaim serang kompleks militer

Dilansir France24, Pejabat Jamaa Islamiyah lainnya mengatakan, selusin petugas pertolangan pertama berada di lokasi saat terjadi serangan. Dia menambahkan bahwa banyak jenazah yang sedang ditarik dari reruntuhan.

Di satu sisi, militer Israel mengklaim bahwa sasaran serang tersebut adalah kompleks militer dan mereka yang tewas adalah teroris dari Jamaa Islamiya. Sementara, Khodr berpendapat bahwa strategi Israel sejak hari pertama perang adalah mengurangi populasi desa-desa di dekat perbatasan.

“Mereka mencoba menciptakan semacam zona penyangga, untuk mempersulit warga sipil untuk tinggal di sini. Hampir 100 ribu orang telah pergi. Di desa ini, penduduknya masih ada, namun ada kekhawatiran bahwa desa tersebut akan mendapat serangan,” tambah Khodr.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us