Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

8 Polisi Jepang Dipotong Gaji karena Main Gim Online di Pos Jaga

ilustrasi game smartphone (https://unsplash.com/@appshunter)
ilustrasi game smartphone (https://unsplash.com/@appshunter)

Jakarta, IDN Times - Polisi di Prefektur Hyogo, Jepang telah dipotong gajinya dan tujuh bawahannya telah menerima peringatan karena bermain gim daring saat bertugas di pos polisi masing-masing, kata markas besar polisi prefektur pada Jumat (16/5/2025).

Polisi berusia 38 tahun itu telah diberi pemotongan gaji 10 persen selama sebulan karena bermain gim daring bersama tujuh orang lainnya yang berusia 21 hingga 30 tahun, dilansir dari The Japan News.

1. Bermain gim untuk kompetisi

Ilustrasi game teka-teki (unsplash/ Ross Sneddon)
Ilustrasi game teka-teki (unsplash/ Ross Sneddon)

Delapan orang itu menggunakan ponsel pintar mereka untuk bermain gim daring secara bersamaan beberapa kali dari Oktober hingga Desember 2024, di mana mereka membentuk tim untuk saling berkompetisi.

Delapan orang itu bermain gim selama sekitar 20 menit per sesi, dengan beberapa melakukannya 10 kali selama periode tersebut.

Mereka biasanya kecanduan gim di ruang istirahat di kantor polisi, lingkungan yang dikenal dengan istilahh koban. Kadang-kadang, mereka juga bermain gim saat sedang berpatroli, menurut polisi.

2. Dianggap tidak memengaruhi performa petugas

ilustrasi game online (pixabay.com/SAIYEDIRFANANWARHUSHEN)
ilustrasi game online (pixabay.com/SAIYEDIRFANANWARHUSHEN)

Namun, polisi mengatakan bahwa kelakuan petugasnya itu tidak memengaruhi tanggung jawab utama mereka. Sebab, mereka akan berhenti memainkan gim saat sedang menangani laporan.

Perilaku mereka terungkap pada November ketika surat anonim dikirimkan ke polisi. Kedelapan orang tersebut telah mengakui perbuatan mereka

"Saya akhirnya melibatkan bawahan saya (dalam bermain gim daring saat bertugas),” kata petugas yang paling tua.

3. Kecanduan gim di Jepang meningkat sejak pandemik COVID-19

ilustrasi game smartphone (https://unsplash.com/@appshunter)
ilustrasi game smartphone (https://unsplash.com/@appshunter)

Dikutip dari The Asahi Shimbun, kecanduan terhadap aktivitas daring dan gim meningkat di Jepang selama pandemik COVID-19, dan ketergantungan terhadap hiburan semacam itu lebih terasa di antara orang-orang yang terinfeksi virus tersebut, menurut sebuah survei.

Studi yang dilakukan pada Agustus 2020 oleh para peneliti terutama dari operator seluler KDDI Corp. dan Advanced Telecommunications Research Institute International (ATR), mencakup 50 ribu pria dan wanita berusia 20 hingga 69 tahun di seluruh negeri.

Berdasarkan skala penilaian yang digunakan secara global untuk kecanduan internet dan gangguan bermain gim video, penelitian tersebut menemukan bahwa jumlah orang yang menunjukkan tanda-tanda kecanduan internet meningkat 1,5 kali lipat, menjadi 11,6 persen dari 7,9 persen selama periode tersebut.

Mereka mengutamakan aktivitas daring mereka di atas segalanya atau tidak dapat mengendalikan berapa banyak waktu yang mereka habiskan di internet.

Orang-orang yang menghabiskan lebih banyak waktu di ponsel pintar baik di hari kerja maupun akhir pekan lebih rentan mengalami kecanduan internet, demikian ditunjukkan penelitian tersebut.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us