Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

ASEAN Kecam Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia

Ilustrasi ASEAN. (IDN Times/Sonya Michaella)

Jakarta, IDN Times - ASEAN mengecam penembakan massal di gedung konser Crocus City Hall di Moskow, Rusia. Sebanyak 137 orang tewas dalam insiden yang terjadi pada Jumat, 22 Maret 2024.

“ASEAN mendukung pemerintah Rusia untuk mengadili para pelaku guna mengatasi situasi ini,” sebut pernyataan dari ASEAN, dikutip dari laman resminya, Kamis (28/3/2024).

“ASEAN juga menyampaikan simpati dan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga korban, masyarakat dan pemerintah Rusia serta mendoakan korban terluka agar pulih,” lanjut pernyataan itu.

1. ASEAN berkomitmen memerangi terorisme internasional

Situasi di Crocus City Hall, Moskow, Rusia. (Dokumentasi Sputnik)

Sementara itu, ASEAN juga menegaskan komitmen kuat untuk bekerja sama dengan komunitas internasional dalam memerangi terorisme dan ekstremisme kekerasan dalam berbagi bentuk.

“Kami berkomitmen untuk memerangi terorisme, sesuai dengan prinsip-prinsip dalam konvensi dan protokol internasional yang relevan termasuk Piagam ASEAN,” terang pernyataan itu.

2. Rusia tuding Ukraina jadi dalang penembakan

Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/KremlinRussia_E)

Para pejabat tinggi Rusia menuduh Ukraina dan negara-negara Barat terlibat dalam serangan mematikan di gedung konser Crocus City Hall yang menewaskan 137 orang itu.

Meski kelompok militan Islamic State (ISIS) mengeklaim serangan tersebut, tetapi Presiden Rusia Vladimir Putin nampak tak percaya.

“Kami tahu kejahatan ini diilakukan oleh kelompok Islam radikal, tapi kami ingin tahu siapa yang memerintahkannya,” kata Putin.

Sejumlah pelaku ditangkap ketika mencoba kabur ke arah perbatasan Ukraina. Para pejabat langsung menuding para pelaku diminta oleh Ukraina mengebom Moskow.

“Siapa yang menunggu mereka di sana? Kekejaman ini mungkin hanya merupakan rangkaian dari serangan upaya yang dilakukan oleh mereka yang berperang dengan negara kita sejak 2014,” tutur Putin.

3. Dibantu fasilitasi oleh Barat

Presiden Rusia Vladimir Putin (Twitter.com/MFA Russia)

Salah satu sekutu lama Putin, Sekretaris Dewan Keamanan Nikolai Patrusev mendukung pernyataan Putin. Dia meyakini serangan itu didalangi Ukraina.

Sementara Kepala Dinas Keamanan FSB Rusia, Alexander Bortnikov pun yakin serangan itu difasilitasi barat.

“Kami yakin tindakan itu dipersiapkan oleh kelompok Islam radikal itu sendiri dan tentu saja difasilitasi oleh Barat. Ukraina memiliki hubungan langsung dengan Barat dalam hal ini,” ungkap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us