Australia Tawarkan Rp10 Miliar untuk Tangkap Pelaku Penembakan Polisi

- Dua polisi tewas dan satu lainnya terluka saat menjalankan surat perintah penggeledahan di properti Desmond Freeman.
- Pencarian melibatkan 450 personel polisi dan hadiah sebesar Rp10,7 miliar ditawarkan untuk penangkapan pelaku.
- Freeman dikenal sebagai 'sovereign citizen' yang menentang pemerintah, sementara upacara pemakaman polisi dihadiri oleh seribu pelayat.
Jakarta, IDN Times - Pemerintah negara bagian Victoria, Australia mengumumkan pemberian hadiah sebesar 1 juta dolar Australia (Rp10,7 miliar) untuk penangkapan seorang pria bersenjata yang diduga membunuh dua anggota polisi. Hal itu diumumkan pada Sabtu (6/9/2025).
Pencarian besar-besaran terhadap pelaku, Desmond Freeman, kini memasuki hari ke-12 tanpa ada tanda keberadaan yang jelas. Pemberian hadiah ini bertujuan mendorong peran aktif masyarakat dalam membantu aparat mengakhiri pengejaran yang semakin sulit ini.
Insiden penembakan tersebut mengakibatkan duka mendalam dan memicu operasi besar-besaran oleh kepolisian Victoria.
1. Dua polisi tewas dan satu lainnya terluka
Pada Selasa (26/8/2025), sekitar pukul 10:30 pagi waktu setempat, sekelompok 10 personel polisi Victoria, termasuk unit investigasi kejahatan seksual dan anak-anak, tiba di properti Freeman untuk menjalankan surat perintah penggeledahan.
Saat mereka tengah memeriksa sebuah bus yang tak berpenghuni di lokasi tersebut, Freeman diduga membuka tembakan secara mendadak. Dua polisi, Detective Neal Thompson (59 tahun) dan Senior Constable Vadim De Waart-Hottart (35 tahun) meninggal dunia di tempat kejadian.
Seorang petugas lainnya mengalami luka tembak di kaki dan harus menjalani operasi. Seorang petugas yang terluka sempat bersembunyi di bawah bus selama hampir satu jam sebelum mendapat pertolongan.
"Polisi yang ditembak bersembunyi hingga terluka, tapi akhirnya berhasil diselamatkan," menurut keterangan pihak kepolisian Victoria, dilansir Channel News Asia.
2. Pencarian melibatkan 450 personel polisi
Pencarian besar-besaran melibatkan lebih dari 450 personel polisi serta dukungan militer yang menyisir daerah pegunungan Alpen Victoria sejak peristiwa penembakan. Polisi menganggap Freeman memiliki kemampuan bertahan hidup di alam liar dan dipersenjatai lengkap, membuat pencarian sangat sulit.
Sebagai bentuk tekanan dan upaya menemukan Freeman secara cepat dan aman, Victoria Police mengumumkan hadiah sebesar 1 juta dolar Australia (Rp10,7 miliar) bagi siapa saja yang memberikan informasi yang mengarah pada penangkapan pelaku.
"Hadiah ini merupakan yang terbesar dalam sejarah penegakan hukum di Victoria," ujar Detektif Inspektur Dean Thomas, dilansir South China Morning Post.
3. Upacara pemakaman polisi yang tewas dihadiri seribu pelayat
Freeman, sebelumnya dikenal dengan nama Desmond Filby, dikenal sebagai seorang 'sovereign citizen' atau warga yang menganggap pemerintah tidak sah. Dia pernah berperilaku antisosial, menentang vaksinasi dan pembatasan akibat pandemi, serta beberapa kali berkonflik dengan aparat hukum dan tetangganya.
Pada Jum'at (5/9/2025), upacara pemakaman Senior Constable Vadim De Waart-Hottart dilaksanakan dengan kehadiran lebih dari 1000 pelayat sebagai penghormatan atas jasa dan pengorbanannya.
"Kita semua berduka atas kehilangan dua perwira yang berdedikasi ini, dan operasi besar ini menunjukkan komitmen kami untuk menangkap Freeman secepatnya." kata Perdana Menteri Victoria, Jacinta Allan.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat di sekitar Porepunkah agar tetap waspada dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan.