Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Balas Serangan Houthi, Israel Bom Pelabuhan Hodeidah Yaman

ilustrasi serangan udara (unsplash.com/ Ray Harrington)
Intinya sih...
  • Israel melancarkan serangan udara di Yaman setelah Houthi menembakkan rudal balistik ke bandara utama Israel.
  • Satu orang tewas dan 35 lainnya terluka akibat serangan itu, sementara militer Israel mengklaim menyerang infrastruktur Houthi.
  • Serangan ini merupakan bentuk balasan atas lebih dari 100 serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang dianggap berkaitan dengan Israel di Laut Merah.

Jakarta, IDN Times - Israel melancarkan serangan udara di Yaman pada Senin (5/5/2025), sehari setelah Houthi menembakkan rudal balistik yang menghantam bandara utama Israel. Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi melaporkan bahwa sedikitnya satu orang tewas dan 35 lainnya terluka akibat serangan itu.

Militer Israel mengatakan, jet tempur menyerang infrastruktur yang terkait dengan Houthi, termasuk pelabuhan Hodeidah dan pabrik semen di timur kota tersebut, yang diklaim digunakan untuk pembangunan terowongan dan infrastruktur militer.

“Pelabuhan Hodeidah berfungsi sebagai pusat pengiriman senjata dan peralatan Iran untuk kebutuhan militer,” kata militer dalam pernyataanya.

Al-Masirah melaporkan bahwa pelabuhan Hodeidah diserang sedikitnya enam kali. Pihaknya menuding Israel dan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas serangan tersebut.

1. Sekitar 30 jet tempur dikerahkan dalam serangan ke Yaman

Dilansir dari Al Jazeera, sekitar 30 jet tempur Israel terlibat dalam operasi pada Senin, yang dipantau langsung oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz dari pusat komando di Tel Aviv. 

Serangan ini terjadi setelah sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman menghantam area dekat Bandara Internasional Ben Gurion di luar Tel Aviv pada Minggu (4/5/2025). Militer Israel mengatakan bahwa sistem pertahanan mereka gagal menembak jatuh rudal tersebut, meskipun ada beberapa upaya untuk mencegatnya.

Rudal itu merupakan yang pertama yang diketahui berhasil menghindari intersepsi sejak Houthi mulai menargetkan Israel pada November 2023. Netanyahu telah berjanji akan membalas serangan tersebut.

2. AS bantah terlibat dalam serangan tersebut

Jurnalis Axios, Barak Ravid, melaporkan bahwa seorang pejabat senior AS menyebut serangan pada Senin dilakukan dengan koordinasi antara Israel dan AS. Namun, seorang sumber dari Kementerian Pertahanan AS membantahnya.

"Pasukan AS tidak berpartisipasi dalam serangan Israel di Yaman hari ini,” kata sumber tersebut, namun tidak membantah kemungkinan adanya dukungan yang diberikan.

Ini bukan pertama kalinya Israel mengebom sasaran Houthi di Yaman. Pada Desember 2024, serangan udara Israel menghantam terminal minyak Ras Isa dan lokasi lainnya di provinsi Hodeidah, menewaskan sedikitnya sembilan orang.

Sementara itu, militer AS telah melancarkan serangan besar-besaran di Yaman dalam beberapa bulan terakhir. Tujuannya adalah untuk melemahkan Houthi dan memaksa kelompok tersebut menghentikan serangannya terhadap kapal-kapal yang berlayar di Laut Merah, dilansir dari CNN.

3. Serangan Houthi merupakan bentuk solidaritas terhadap warga Gaza

Sejak November 2023, Houthi telah melancarkan lebih dari 100 serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal yang dianggap berkaitan dengan Israel di Laut Merah. Mereka mengatakan serangan tersebut dilakukan sebagai sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang menghadapi serangan brutal Israel.

Kelompok ini menghentikan serangannya ketika Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas mengumumkan gencatan senjata pada Januari 2025. Serangan kembali berlanjut pada Maret setelah Israel menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan melanjutkan perang.

Lebih dari 52 ribu warga Palestina telah tewas akibat perang genosida Israel di Gaza sejak Oktober 2023. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us