Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Belarusia Sebut Nikaragua Sebagai Sekutu Loyal

Menlu Nikaragua Denis Moncada dan Menlu Belarusia Vladimir Makéi. (twitter.com/BelarusMFA)
Menlu Nikaragua Denis Moncada dan Menlu Belarusia Vladimir Makéi. (twitter.com/BelarusMFA)

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Belarusia dan Nikaragua pada Senin (18/10/2021) melangsungkan pertemuan kenegaraan di Minsk. Pertemuan antara negara Amerika Tengah dan Eropa Timur itu terkait loyalitas kedua negara untuk saling mendukung satu sama lain. 

Pasalnya, Belarusia dan Nikaragua kini tengah mendapat sorotan dunia internasional terkait sistem pemerintahan otoriterismenya. Selain itu, keduanya juga disebut telah melakukan penekanan dan penangkapan kepada sejumlah oposisi. 

1. Belarusia sebut Nikaragua sebagai partner penting

Pertemuan antara Menlu Nikaragua Denis Moncada dengan Menlu Belarusia Vladimir Makéi ini menekankan pada pentingnya loyalitas antara kedua negara. Pasalnya, kedua negara itu tengah mendapat tekanan dan sanksi bertubi-tubi dari negara-negara Barat. 

"Kami adalah dua negara kecil, kami tidak memiliki klaim geopolitik yang besar dan ambisi itu. Maka dari itu sangat penting untuk saling menjaga loyalitas untuk menjadi partner yang sesungguhnya" ujar Makéi. 

Menlu Belarusia itu juga menyebut Nikaragua merupakan kawan penting bagi keberlanjutan kesuksesan kooperasi. "Keinginan kita sama. Kami ingin rakyat kita hidup damai dan harmonis, sehingga negara kita dapat hidup dalam dan tidak adanya intervensi dalam pembangunan sesuai keinginan mereka" tambah Makéi, dilansir dari Havana Times.

2. Nikaragua mendukung penuh Belarusia dari tekanan negara-negara Barat

Dikutip dari Belta, Menlu Nikaragua Denis Moncada juga mengungkapkan akan terus mendukung Belarusia sebagai negara berdaulat. Meski negara Eropa Timur itu tengah diserang aksi agresif dan sanksi dari sejumlah negara. 

"Nikaragua mengungkapkan dukungan dan solidaritas kepada Belarusia terkait agresi unilateral yang menerapkan sanksi kepada negara Anda oleh negara-negara Barat dan kami akan terus ada di samping Anda dan pemerintahan Anda" ujar Moncada.

"Kami setuju untuk tetap mengonsolidasi usaha di dalam kerangka organisasi internasional, platform internasional dan saling melawan tindakan agresif yang dilancarkan negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat untuk mempertahankan kepentingan dan hak menentukan arah secara mandiri" tambahnya.

3. Uni Eropa akan mengadakan pertemuan untuk membahas isu di Belarusia dan Nikaragua

Ilustrasi Bendera Uni Eropa di Brussels, Belgia. unsplash.com/@guillaumeperigois

Pertemuan antara delegasi Belarusia dan Nikaragua ini berlangsung saat Uni Eropa akan menggelar pertemuan yang membahas isu anti demokrasi di kedua negara itu. Pertemuan UE itu akan membahas terkait pemilihan umum di Nikaragua pada 7 November mendatang yang disebut penuh kecurangan. 

Selain itu, pada pertemuan itu nantinya juga akan membahas terkait krisis migrasi yang terjadi di perbatasan Belarusia dengan Latvia, Lithuania dan Polandia. Pasalnya, Belarusia selama ini dianggap sebagai dalang di balik datangnya migran asal Timur Tengah ke Uni Eropa. 

Bahkan Presiden Belarusia, Alexandr Lukashenko telah menuding Polandia dan Lithuania sedang melangsungkan operasi khusus untuk mengirimkan para migran dari teritori negaranya menuju ke Jerman atau Prancis, dikutip dari Havana Times

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Brahm
EditorBrahm
Follow Us