Bentrokan Lagi di Penjara Ekuador, 17 Orang Tewas

- Sebagian besar korban alami luka tusuk, termasuk dipenggal dan berlumuran darah.
- Sebanyak 14 narapidana tewas dalam bentrokan sebelumnya di penjara Machala.
- Sekitar 500 narapidana tewas akibat bentrokan di penjara Ekuador sejak 2021.
Jakarta, IDN Times - Bentrokan antargeng narkoba menewaskan sedikitnya 17 orang di sebuah penjara di kota Esmeraldas, Ekuador, pada Kamis (25/9/2025). Ini merupakan kerusuhan mematikan kedua yang terjadi di penjara negara Amerika Latin tersebut hanya dalam beberapa hari saja.
"Situasi ini berawal dari perintah eksternal kelompok kejahatan terorganisir Los Tiguerones untuk menghabisi anggota Los Lobos, Los Choneros, serta narapidana yang tidak berafiliasi dengan Los Tiguerones," kata polisi.
Pihaknya menambahkan bahwa operasi keamanan telah dikerahkan di area tengah penjara Esmeraldas. Sementara itu, jumlah korban tewas kemungkinan bisa bertambah seiring dengan proses pencarian jenazah yang masih berlanjut.
1. Sebagian besar korban alami luka tusuk
Menurut laporan awal, bentrokan dimulai di salah satu blok sel penjara usai terjadi penyergapan, ketika para narapidana berhasil mencuri kunci sel. Hal ini memungkinkan mereka menargetkan tahanan di sel-sel luar. Foto-foto yang beredar memperlihakan sejumlah jenazah tergeletak di tanah dengan kondisi berlumuran darah. Dua di antaranya dipenggal, dan banyak lainnya mengalami luka tusuk.
Dilansir dari Straits Times, puluhan anggota keluarga narapidana berkumpul di luar penjara pada Kamis untuk mencari kabar tentang orang-orang yang mereka sayangi.
“Ada perempuan-perempuan di sini yang sejak pukul 05.30 pagi menanyakan kerabat mereka,” kata seorang perempuan yang berbicara secara anonim.
Ia sendiri bergegas menuju penjara setelah menerima telepon dari warga sekitar yang mengaku mendengar suara tembakan dan jeritan. Ketika ia tiba di lokasi, para tentara memintanya pergi ke kamar jenazah untuk memastikan apakah anggota keluarganya sudah meninggal atau masih hidup.
2. Sebanyak 14 narapidana tewas dalam bentrokan sebelumnya
Sebelumnya, pada Senin (22/9/2025), bentrokan antargeng narkoba juga pecah di penjara Machala, provinsi El Oro, menewaskan sedikitnya 14 narapidana dan seorang penjaga penjara.
Dalam insiden itu, para narapidana menggunakan senjata api dan bahan peledak. Beberapa dari mereka berhasil kabur, tetapi sebagian telah berhasil ditangkap kembali
“Anda tahu ada konflik antar geng di penjara ini. Dua blok sel dikendalikan oleh kelompok kejahatan terorganisir, dan di situlah pembunuhan ini terjadi. Pertanyaannya adalah bagaimana mereka bisa dipindahkan ke sayap lain, padahal ada beberapa lapisan pengamanan,” kata Kolonel William Fabián Calle, dikutip dari CNN.
3. Sekitar 500 narapidana tewas akibat bentrokan 2021
Perang antargeng sebagian besar terjadi di dalam penjara-penjara Ekuador, dengan sekitar 500 narapidana telah terbunuh sejak Februari 2021. Tragedi terbesar terjadi pada 2021, ketika lebih dari 100 narapidana tewas dalam bentrokan di kota Guayaquil. Para narapidana bahkan menyiarkan kekerasan tersebut secara langsung di media sosial, memperlihatkan tubuh-tubuh yang terpenggal dan terbakar.
Pada 2024, anggota geng menyandera puluhan penjaga penjara setelah kaburnya bos Los Choneros, Jose Adolfo Macias alias Fito. Di luar, sekutu mereka meledakkan bom dan menahan seorang presenter televisi di bawah todongan senjata saat siaran langsung.
Presiden Daniel Noboa kemudian menyatakan negara dalam konflik bersenjata internal dan memerintahkan militer untuk mengambil kendali atas penjara. Bulan lalu, delapan lembaga pemasyarakatan, termasuk Machala, dikembalikan ke pengawasan polisi.
Fito sendiri berhasil ditangkap kembali pada Juni 2025, lebih dari setahun setelah pelariannya. Ia menjalani hukuman 34 tahun penjara sejak 2011 atas keterlibatannya dalam kejahatan terorganisir, perdagangan narkoba, dan pembunuhan.