Biarawati Italia Ditangkap Diduga Jadi Perantara dengan Mafia

Jakarta, IDN Times - Jaksa Francesco Prete di Brescia, Italia, mengatakan bahwa seorang biarawati termasuk dari 25 orang yang ditangkap dicurigai bekerja dengan mafia. Pada Kamis (6/12/2024), dikatakan bahwa biarawati bernama Suster Anna Donelli itu jadi penghubung antara mafia dengan rekannya yang dipenjara.
Selain biarawati, politikus juga termasuk yang ditangkap. Salah satunya mantan anggota dewan Brothers of Italy, partai yang dipimpin Perdana Menteri Italia Georgia Meloni, dan satu lagi mantan politikus dari League.
Polisi melakukan penangkapan itu di beberapa kota di wilayah Lombardy dan Veneto serta Calabria. Jaringan kelompok mafia tersebut adalah 'Ndrangheta, yang merupakan jaringan kriminal paling kuat di Italia.
1. Perantara informasi para tahanan dengan anggota mafia

Donelli berusia 57 tahun. Dia biarawati Katolik dari Sisters of Charity Institute di Milan. Di kalangan narapidana, dia dikenal sebagai Suster Collina saat menjadi relawan di sejumlah penjara di Brescia dan sekitarnya.
Dilansir dari CNN, polisi mengatakan bahwa Donelli melakukan lebih dari sekadar memberikan berkat, tapi juga menjadi penghubung antara atasan dan bawahan yang terkait dengan sindikat kejahatan terorganisir.
"Dia menyampaikan perintah, arahan, bantuan moral dan material kepada rekan-rekannya, dan menerima informasi berguna dari para tahanan untuk merencanakan strategi kriminal dengan lebih baik," jelas Prete.
2. Pernah mendapat penghargaan dan kadang menjadi wasit sepak bola
Para penyelidik menjelaskan bahwa Donelli menggunakan peran spiritualnya yang memungkinkan dirinya memiliki akses bebas ke fasilitas lembaga pemasyarakatan. Dia merupakan sosok yang tidak menaruh kecurigaan.
Dilansir The Guardian, biarawati tersebut pernah mendapat penghargaan Golden Panettone, sebuah penghargaan tahunan warga negara Milan pada Februari lalu. Dia juga bertindak sebagai wasit sepak bola selama waktu luang narapidana.
Dalam penjelasannya, Prete mengatakan bahwa Donelli saat ini berada dalam tahanan rumah.
3. Hasil dari penyelidikan selama empat tahun

Penggerebekan massal yang dilakukan polisi, selain menangkap puluhan orang, juga menyita aset senilai lebih dari 1,8 juta euro (Rp30 miliar). Penangkapan itu merupakan hasil penyelidikan selama empat tahun.
Dilansir BBC, ratusan petugas polisi anti-mafia dikerahkan untuk melakukan pencarian di seluruh Italia utara. Mereka dibantu anjing pelacak yang mencari senjata dan narkoba, serta anjing pelacak uang.
Kelompok 'Ndrangheta diduga menggunakan bisnis besi tua sebagai kedok untuk mencuci uang, dengan total sekitar 12 juta euro (Rp200,8 miliar).
'Ndrangheta merupakan kelompok mafia dari wilayah miskin Calabria. Mereka adalah salah satu organisasi kriminal paling berbahaya dan terkaya di dunia. Kelompok tersebut juga memanfaatkan pendapatan kokainnya untuk memperluas jangkauan di Italia, seluruh Eropa, dan sekitarnya.


















