A400M ke-2 Pesanan Kemhan Sukses Jalani Penerbangan Perdana di Spanyol

- Unit kedua Airbus A400M tiba di Jakarta pada Februari 2026
- Pesawat bisa mendarat di jalan tanpa marka dan landasan pacu pendek
- Unit pertama digunakan untuk bantu penanganan banjir Sumatra
Jakarta, IDN Times - Unit kedua pesawat Airbus A400M pesanan Indonesia sukses menjalani uji penerbangan di fasilitas Airbus San Pablo, Seville, Spanyol pada Rabu, 12 Desember 2025. Kesuksesan penerbangan ini menandai kemajuan penting dalam proses produksi pesawat kedua yang dipesan oleh Pemerintah Indonesia. Pesawat kedua Airbus A400M tersebut dijadwalkan akan tiba di Jakarta pada Februari 2026.
"Pesawat lepas landas pada pukul 11.45 waktu setempat dan kembali mendarat dengan aman pada pukul 16.45 waktu setempat. Pesawat diterbangkan oleh kru berkualifikasi functional test dari Airbus," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana di dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Senin (15/12/2025).
Kru penguji yang terlibat berasal dari Spanyol dan meliputi Captain Pilot Jonathan Taylor, Flight Officer Julian Castaño, Flight Test Engineer Jose Carlos Cañete. Sementara, dari pihak Indonesia turut dihadiri oleh Atase Pertahanan RI untuk Madrid Kolonel Pnb, Agus Dwi Aryanto. Di sesi tersebut turut dihadiri oleh tim Technical Representative, pilot dan loadmaster TNI AU.
1. Unit kedua Airbus A400M akan tiba di Jakarta pada Februari 2026

Sementara, unit pertama dari pesawat Airbus A400M sudah tiba di Indonesia pada 3 November 2025. Bocoran mengenai ketibaan A400M kedua sudah disampaikan oleh Kepala Program A400M Airbus Defense and Space, Gerd Weber. Dia mengatakan unit kedua akan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur pada Februari 2026.
"Unit kedua akan tiba pada Februari 2026. Kami berharap ini bisa menunjang kesuksesan berbagai misi yang akan dijalankan," ujar Weber dalam pertemuan terbatas dengan sejumlah media, termasuk IDN Times pada Senin, 3 November 2025.
Pembelian dua unit Airbus A400M dilakukan di sela Dubai Airshow 2021 lalu. Ketika itu Prabowo Subianto masih menjabat Menteri Pertahanan. Weber turut memaparkan kelebihan yang dimiliki oleh Airbus A400M. Salah satunya, pesawat angkut itu lebih cepat dibandingkan pesawat angkut sejenis yakni Lockheed Martin C-130J yang juga dimiliki oleh TNI AU.
"Kami bisa terbang sangat cepat. Sebagai contoh, dalam penerbangan pengantaran pesawat ini dari Sumatra Utara menuju Jakarta, dengan pesawat C-130J, jarak itu ditempuh dalam waktu 3 jam. Tetapi, dengan Airbus A400M, jarak tersebut ditempuh dalam waktu 2 jam saja dengan beratan 150 ton. Selisih satu jam," tutur dia.
2. Pesawat Airbus A400M bisa mendarat di jalan tanpa marka

Weber juga memamerkan bahwa pesawat Airbus A400M memiliki kemampuan dapat mendarat di wilayah tanpa marka dan landasan pacu yang pendek. Hal berbeda tidak terjadi pada Lockheed Martin C-130J.
"Pada Hercules C-130J membutuhkan runway sepanjang 1.300 meter untuk dapat landing. Sedangkan, A400M hanya membutuhkan landasan pacu sepanjang 1.000 meter saja," katanya.
Itu sebabnya, pesawat angkut Airbus A400M sangat sesuai digunakan untuk misi kemanusiaan dan menghadapi bencana. Weber mengatakan pesawat serupa sudah pernah mendarat dan digunakan oleh militer Prancis untuk mendistribusikan bantuan bagi korban gempa Palu tahun 2018 lalu.
"Ketika bencana terjadi, Anda tentu tidak bisa mengharapkan infrastruktur bandara dalam keadaan baik. Tetapi, Anda tetap bisa pergi ke lokasi bencana dengan pesawat ini," tutur dia.
3. Unit pertama Airbus A400M digunakan untuk bantu penanganan banjir Sumatra

Begitu tiba di Tanah Air, Airbus A400M langsung dikerahkan untuk membantu penanganan bencana di Sumatra pada awal Desember 2025. Seperti pada 8 Desember 2025 lalu, Airbus A400M dikerahkan untuk membawa 21.073 kilogram bantuan. Pesawat militer itu terlihat mendarat di Lanud Soewondo, Medan.
"Di setiap paket bantuan membawa ketulusan, kepedulian dan harapan agar proses pemulihan dapat berjalan berkesinambungan," ujar Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama I Nyoman Suadnyana di dalam keterangan tertulis.
Ketibaan Airbus A400M pada November 2025 dinilai tepat karena bisa langsung dimanfaatkan untuk penanganan bencana.



















