Hungaria Diduga Mata-Matai Pejabat Uni Eropa

Jakarta, IDN Times - Sejumlah jurnalis dari media De Tijd dari Belgia dan organisasi non-profit, Direkt36 di Hungaria, pada Jumat (6/12/2024), mengungkapkan bukti bahwa Badan Intelijen Hungaria (IH) mematai-matai pejabat di Uni Eropa (UE) saat berkunjung ke Budapest.
Dugaan ini memperkeruh hubungan antara Hungaria dan UE. Di bawah kepemimpinan Perdana Menteri (PM) Viktor Orban, Hungaria justru menjauhkan diri dari UE karena menolak mengirim senjata ke Ukraina dan melanjutkan impor gas alam dari Rusia.
1. Intelijen Hungaria diduga sudah geledah kamar hotel pejabat UE
Spionase ini menyasar pejabat dari Kantor Anti-Korupsi UE (OLAF) yang sempat menginvestigasi bisnis milik menantu Orban, István Tiborcz, bernama Elios. Spionase IH ini berupa penggeledahan kamar hotel dari pejabat ketika mereka sedang keluar.
Bahkan, terdapat bukti bahwa agen dari IH sudah mengunduh data dari laptop dan barang elektronik yang ditinggalkan di kamarnya. Aksi seperti ini sudah pernah dilakukan oleh Budapest kepada warga Hungaria yang bekerja di institusi milik UE.
"Mereka banyak mengatakan lewat ponsel mengenai kasus Elios. Contohnya, agen IH merekam percapakan tersebut dan mengekstrasinya ke dalam informasi yang didapat dari pejabat UE," terang salah satu jurnalis De Tjid, dikutip The Brussels Times.
Tak hanya itu, inspektor OLAF juga diikuti selama berada di Budapest. Dalam beberapa kasus, pejabat UE mengaku bahwa mereka terpaksa mengendarai kendaraannya memutar untuk membuktikan bahwa mereka memang sedang dimata-matai.
2. OLAF akan terus berkomitmen investigasi kasus korupsi
Menanggapi dugaan spionase, OLAF menolak mengomentari lebih lanjut masalah ini. Namun, lembaga itu mengaku akan terus menginvestigasi dan menindak segala bentuk aktivitas ilegal yang berlawanan dengan kepentingan UE.
"Kami akan tetap berkomitmen kuat untuk melancarkan seluruh misi, baik bersama rekan kami, secara menyeluruh dan penghormatan penuh untuk menegakkan hukum di seluruh negara-negara anggota Uni Eropa," tuturnya, dilansir Politico.
Sementara itu, salah seorang pejabat UE mengatakan sistem di dalam UE tidak didesain untuk menghadapi situasi ketika negara anggota tidak patuh. Ia mengatakan negara anggota UE umumnya akan berperilaku baik terhadap pejabat UE.
3. Hungaria dirikan sistem pertahanan udara di dekat perbatasan Ukraina
Pada akhir November, Menteri Pertahanan Hungaria Kristof Szalay-Bobrovniczky mengumumkan rencana mendirikan sistem pertahanan udara di timur laut untuk menghindari ekskalasi perang Rusia-Ukraina.
"Kami masih percaya akan ada perdamaian sesegera mungkin dan menyelesaikan konflik di Ukraina melalui diplomasi dibandingkan solusi militer. Namun, kami harus mempersiapkan segalanya, termasuk membeli sistem pertahanan udara dan senjata itu akan ditempatkan di timur laut, dekat perbatasan Ukraina," ungkapnya, dikutip Reuters.
Dalam beberapa tahun terakhir, Hungaria sudah memodernisasi persenjataannya. Negara itu sudah membeli sistem pertahanan udara Mistral dari Prancis. Pada 2020, Budapest sudah membeli sistem pertahanan udara NASAMS dari Norwegia dan Amerika Serikat.