China Buka Perbatasan, Asia Jadi Tujuan Wisata Favorit!

Jakarta, IDN Times - Pemerintah China pada Minggu (8/1/2023) menghapus kebijakan nol COVID-19 dengan membuka perbatasannya, yang ditutup hampir tiga tahun sejak awal pandemik.
Para pelancong dari Hong Kong terpantau mulai memadati pintu-pintu masuk ke China baik melalui darat, laut, maupun udara.
Selain itu, pemerintah juga kembali mengeluarkan paspor dan visa perjalanan untuk penduduk lokal, serta visa biasa dan izin tinggal untuk turis asing. Hal tersebut menjadi angin segar bagi para pelaku perjalanan antarnegara.
Diperkirakan bakal terjadi lonjakan wisatawan yang akan bepergian ke luar negeri, dengan wilayah Asia, seperti Singapura, Korea Selatan, dan Thailand menjadi destinasi yang paling banyak dipilih.
1. Pemesanan tiket perjalanan ke luar negeri meningkat pesat
Menurut data agen perjalanan wisata online, Trip.com grup, sejak pemerintah mengumumkan untuk membuka perbatasan pada Desember 2022, pemesanan tiket penerbangan ke luar negeri meningkat sebesar 254 persen.
Dilansir CNN News, sejauh ini destinasi yang paling populer adalah Singapura, Korea Selatan, Hong Kong, Jepang, dan Thailand. Sedangkan, untuk destinasi jarak jauh dipimpin oleh Amerika Serikat (AS), Inggris, dan Australia.
CEO Lembaga Riset Pariwisata China (COTRI), Wolfgang Georg Arlt, mengatakan pemilihan Asia sebagai destinasi populer karena dinilai lebih mudah dan murah untuk mengunjunginya.
Dia juga menambahkan, kuartal pertama 2023 akan didominasi oleh perjalanan non-rekreasi yang mendesak, seperti perjalanan bisnis, reuni keluarga, perjalanan pelajar atau kebutuhan perawatan kesehatan.
2. Diperkirakan 2 miliar wisatawan akan lakukan perjalanan selama musim liburan

Pada Sabtu (7/1/2023), China menandai hari pertama dimulainya periode perjalanan Tahun Baru Imlek yang dikenal sebagai Chun Yun, dari total 40 hari yang dikatakan sebagai migrasi terbesar di dunia.
Tercatat sudah lebih dari 280 ribu perjalanan dalam sehari. Maskapai penerbangan asal Hong Kong, Cathay Pacific, mengatakan akan menjadwalkan lebih dari dua kali lipat penerbangannya ke China.
Dilansir The Guardian, Kementerian Transportasi pada Jumat lalu mengatakan, pihaknya memperkirakan akan ada lebih dari 2 miliar wisatawan yang melakukan perjalanan selama periode tersebut.
Selain itu, periode musim liburan yang resmi berlangsung mulai 21 Januari ini akan menjadi yang pertama dilakukan tanpa adanya pembatasan perjalanan apa pun.
3. Orang-orang kembali bertemu keluarga dan orang yang dicintainya

Pelonggaran pembatasan disambut sangat antusias oleh para warga yang telah menunggu selama bertahun-tahun untuk kembali bertemu sanak keluarga, setelah kebijakan nol-COVID yang ketat membuat negara tersebut terisolir dari dunia.
Di Bandara Internasional Beijing, terlihat pemandangan keluarga dan teman yang saling berpelukan dan menyapa secara emosional dengan pelancong yang tiba dari Hong Kong, Warsawa, dan Frankfurt.
Mereka merasa terharu sekaligus senang karena dapat kembali bertemu dengan orang yang dicintainya.
"Saya sudah lama menantikan pembukaan kembali. Akhirnya kita terhubung kembali dengan dunia. Saya senang, saya tidak percaya ini terjadi," kata seorang pelancong asal Hong Kong, dikutip dari Reuters.