Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

China Didesak Segera Tarik Kapal dari Wilayah ZEE Vietnam

bendera Vietnam (pixabay.com/falco)
bendera Vietnam (pixabay.com/falco)

Jakarta, IDN Times - Vietnam telah meminta agar China segera menarik kapal penelitiannya, Xiang Yang Hong 10, kapal penjaga pantai, dan kapal penangkap ikan mereka dari perairan zona ekonomi eksklusif (ZEE) mereka.Vietnam merasa kapal-kapal China tersebut telah melanggar kedaulatan negara mereka.

“Vietnam telah melakukan kontak dengan China beberapa kali terkait hal ini dan menerapkan langkah-langkah sesuai dengan hukum internasional dan hukum Vietnam untuk memastikan hak dan kepentingan Vietnam yang sah,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Vietnam, Phan Thu Hang, dikutip dari Malaysia Now, Jumat (25/5/2023).

1. Vietnam minta China menghormati kedaulatannya

Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia, utara Pulau Natuna. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Kapal Coast Guard China-5202 membayangi KRI Usman Harun-359 saat melaksanakan patroli mendekati kapal nelayan pukat China yang melakukan penangkapan ikan di ZEE Indonesia, utara Pulau Natuna. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)

Selain itu, Vietnam juga meminta agar China menghormati kedaulatan dan wilayah hukum Vietnam. “China harus menerapkan Declaration of Conduct, menjaga perdamaian, kerja sama, serta berkontribusi untuk pengembangan kerja sama antar dua negara,” ucap Phan lagi.

Hingga saat ini, China dan Vietnam masih berselisih soal Laut China Selatan. Tak hanya dengan Vietnam, klaim berbarengan juga dikeluarkan oleh Filipina, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

2. China berdalih pergerakan kapal penelitian itu di wilayahnya

Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)
Seorang pria membawa bendera China dari sebuah rumah di seberang Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Chengdu, Provinsi Sichuan, China, Minggu (26/7/2020). (ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter)

Sebelumnya, Vietnam juga mengkritik ulah China baru-baru ini di mana kapal penelitiannya masuk ke Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Vietnam. Namun, China menganggap penelitian ilmiah kapalnya adalah kegiatan normal di wilayah yang berada di bawah yuridiksi China.

China mengklaim, sebagian besar wilayah Laut China Selatan sebagai miliknya. Selain China, sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Brunei dan Malaysia juga mengklaim bahwa perairan Laut China Selatan ini milik mereka.

3. China siap negosiasi soal Laut China Selatan

KRI Tjiptadi-381 yang beroperasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/HO/Dispen Koarmada I
KRI Tjiptadi-381 yang beroperasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/HO/Dispen Koarmada I

Sementara itu, China sendiri mengaku siap untuk melanjutkan negosiasi Laut China Selatan yang sempat mandek karena pandemik COVID-19. Negosiasi Code of Conduct (COC) Laut China Selatan ini sudah dimulai sejak Maret 2023 lalu di Jakarta.

Sebelum COC, China dan ASEAN sepakat meneken Declaration of Conduct atau DOC, yakni China mendukung kesepakatan multilateral soal isu tersebut.

Pada 2019 lalu, 10 negara anggota ASEAN dan China telah menyepakati pembacaan pertama dari isi kode etik COC Laut China Selatan. Penyelesaian tahap pertama pembacaan isi COC ini dianggap sebuah kemajuan signifikan terkait penyelesaian sengketa Laut China Selatan yang tak kunjung rampung hingga sekarang.

Kode etik ini dibentuk untuk mengatur negara-negara yang berada di sekeliling Laut China Selatan, terutama untuk sejumlah negara yang saling klaim wilayah perairan internasional itu.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us