China Minta AS Tak Lakukan Kontak Resmi dengan Taiwan

- China mendesak AS agar tak melakukan kontak resmi dengan Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya.
- Petinggi Taiwan berkunjung ke AS untuk pembicaraan rahasia, pertama kali sejak kembali ke Gedung Putih.
- Kunjungan pejabat keamanan Taiwan dilakukan setelah latihan militer China di wilayah Laut China Timur.
Jakarta, IDN Times – China mendesak Amerika Serikat (AS) agar tak melakukan kontak secara resmi dengan Taiwan. Beijing ingin memastikan bahwa Taiwan bukanlah negara, melainkan bagian dari wilayahnya dengan prinsip satu China.
"Taiwan adalah bagian tak terpisahkan dari wilayah China. China dengan tegas menentang segala bentuk kontak resmi antara AS dan wilayah Taiwan, dan sikap tersebut konsisten dan jelas," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lin Jian, pada Senin (7/4/2025) dilansir Anadolu Agency.
Li Jian menambahkan bahwa interaksi resmi antara AS dan Taiwan merupakan bentuk campur tangan politik domestik China. Ia mengatakan bahwa kepentingan Taiwan untuk merdeka dari China tak akan pernah berhasil.
"Ketergantungan penguasa Lai Ching Te pada AS untuk memperjuangkan 'kemerdekaan Taiwan' tidak akan membuahkan hasil dan tidak akan pernah berhasil," kata juru bicara tersebut.
1. Kunjungan pejabat Taiwan ke AS

Desakan China mencuat tak lama setelah petinggi Taiwan berkunjung ke AS pada Jumat. Pejabat keamanan regional Taiwan, Joseph Wu Jaushieh memimpin delegasi dalam kunjungan tersebut.
"Pembicaraan rahasia diadakan menandai pertama kalinya pemerintahan Presiden AS Donald Trump menggunakan saluran khusus tersebut sejak ia kembali ke Gedung Putih pada bulan Januari,” lapor Focustaiwan.
Pembicaraan dilakukan melalui saluran rahasia. Saluran ini sudah ada sejak lama yang berfungsi sebagai mekanisme bagi pejabat dari Washington dan Taipei untuk membahas masalah keamanan. Namun saluran ini tidak diakui secara terbuka oleh kedua belah pihak.
2. Pembicaraan diduga bahas soal ancaman China

Tak ada informasi terkait topik khusus dalam pembicaraan tersebut. Namun, pebicaraannya diduga terkait ancaman China dan situasi keamanan Taiwan.
Kunjungan pejabat keamanan Taiwan dilakukan beberapa hari setelah latihan militer China di wilayah Laut China Timur. Dalam latihan yang diadakan pada Selasa dan Rabu itu, Beijing melakukan uji coba dengan menembakkan langsung proyektil ke wilayah itu.
Komando Teater Timur Militer China mengatakan latihan militer di sekitar Taiwan dimaksudkan untuk menjadi peringatan keras bagi pasukan separatis kemerdekaan Taiwan.
Sementara dari laporan Channel News Asia, kunjungan ini juga kemungkinan ada kaitannya dengan tarif yang diberlakukan AS terhadap Taiwan. Washington menjatuhkan tarif impor resiprokal 32 persen terhadap semua produk pulau tersebut, kecuali untuk produk semikonduktor atau chip.
3. Hubungan China dan Taiwan

Taiwan dan China sejak lama mengalami gesekan dan peningkatan retorika ancaman militer. Sementara AS terus berada di belakang Taiwan.
China memandang Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan telah berulang kali mengecam Lai sebagai "separatis".
Lai, yang memenangkan pemilihan tahun lalu, menolak klaim kedaulatan Beijing. Ia mengatakan hanya rakyat Taiwan yang dapat memutuskan masa depan mereka.