Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

COVID-19 Naik, Pakistan Tetap Jalankan Vaksinasi Polio

Salah satu anak di Pakistan yang menerima vaksinasi polio di hari pertama berlangsungnya program. Sumber: Twitter.com/PakFightsPolio.

Islamabad, IDN Times - Pakistan memulai program vaksinasi polio yang diselenggarakan selama 5 hari terhitung sejak Senin (11/01) lalu. Zulfiqar Babakhel selaku juru bicara program vaksinasi menjelaskan bahwa program ini menargetkan pemberian vaksin kepada 40 juta anak berusia di bawah lima tahun. Tidak hanya itu, vaksinator juga akan memberikan vitamin A kepada anak-anak untuk membangun kekebalan tubuh mereka. 

Kasus polio di Pakistan sendiri telah mengalami kenaikan secara signifikan sejak tahun 2019. Harapannya, program vaksinasi nasional ini dapat mengakhiri kasus polio pada tahun 2021. Agar target tersebut dapat tercapai, setidaknya 90 persen anak-anak di Pakistan harus menerima vaksinasi polio.

1. Sudah menjadi program nasional sejak tahun 1994

Menteri Kesehatan Pakistan memberikan vaksinasi polio kepada salah satu anak. Sumber: Twitter.com/drafdar64.

Pakistan telah memerangi penyakit polio yang menyebabkan kelumpuhan sementara atau permanen pada anak-anak sejak awal tahun 1990. Pada tahun 1994, program pemberantasan polio nasional telah digencarkan untuk mengentaskan kasus polio, mengingat jumlah kasus di awal tahun 1990 menyentuh lebih dari 20.000 kasus per tahunnya.

Hingga saat ini, Pakistan, bersama dengan Afganistan, merupakan dua negara terakhir yang masih memerangi kasus polio. Dibantu oleh WHO dan UNICEF, pemerintah setempat terus berupaya untuk memastikan Pakistan dapat mencapai status bebas polio melalui penggencaran program vaksinasi. Mengutip dari situs resmi WHO, program vaksinasi nasional berfokus di daerah waduk inti Karachi, Khyber-Peshawar dan Blok Quetta.

2. Program vaksinasi dilaksanakan di tengah pandemi

Vaksinator mengunjungi rumah-rumah penduduk untuk memberikan vaksinasi polio. Sumber: Twitter.com/PakFightsPolio.

Program vaksinasi yang dilaksanakan untuk pertama kalinya di tahun 2021 ini dilakukan di tengah meningkatnya kasus COVID-19 di Pakistan. Dilansir dari situs berita Aljazeera, Pakistan memiliki 504.000 kasus COVID-19 dengan total 10.676 kematian sejak kasus pertamanya pada bulan Februari 2020 lalu. Pada hari Senin (11/01) sendiri, terhitung terdapat 1.877 jumlah kasus baru dengan 32 kematian.

Adanya peningkatan kasus COVID-19 akan membuat program vaksinasi menjadi lebih sulit dibandingkan dengan vaksinasi sebelumnya yang terakhir kali diadakan pada bulan Agustus 2020. Babakhel mengatakan bahwa vaksinator menerapkan penjarakan sosial dan mematuhi protokol kesehatan dalam melaksanakan tugasnya.

3. Usaha vaksinasi mengalami berbagai rintangan

Vaksinator memberikan tanda di kelingking anak yang telah menerima vaksin. Sumber: Twitter.com/PakFightsPolio.

Upaya untuk mengakhiri polio di Pakistan banyak mengalami kendala yang disebabkan oleh lemahnya kepercayaan publik terhadap vaksin. Hal ini dipicu oleh program vaksinasi palsu yang dilakukan oleh CIA pada tahun 2011 untuk mengidentifikasi tempat persembunyian Osama Bin Laden, pemimpin al-Qaida. Akibatnya, publik tidak percaya terhadap vaksin yang dianggap sebagai 'hal barat'.

Selain itu, kaum konservatif di Pakistan percaya bahwa vaksin merupakan alasan mengapa kaum muda yang diberikan vaksin tidak menghormati dan tidak peduli terhadap nilai-nilai Islam beserta tradisinya.

Adanya ketidakpercayaan publik ini membuat vaksinator mengalami kekerasan dalam melaksanakan tugasnya. Terhitung sejak tahun 2012, lebih dari 101 orang vaksinator dan pengawal mereka yang terbunuh ketika menjalankan tugasnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aviliani Vini
EditorAviliani Vini
Follow Us