Diancam Tarif Trump, Meksiko Akan Kirim Pasokan Air ke Texas

Jakarta, IDN Times - Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum, pada Jumat (11/4/2025), menjanjikan pengiriman air ke Texas. Langkah ini menyusul tuduhan pelanggaran perjanjian sumber air kedua negara yang diklaim Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Kepada petani Texas yang membutuhkan air untuk pertaniannya, kami akan mengirimkan beberapa juta meter kubik air ke sana sesuai dengan ketersediaan air di Sungai Rio Bravo," terang Sheinbaum, dikutip EFE.
Pekan lalu, Meksiko menyambut baik keputusan AS untuk tidak lagi menetapkan tarif tambahan kepada barang impor dari negaranya. Pembebasan ini menyusul perjanjian T-MEC yang dilakukan oleh AS, Kanada, dan Meksiko.
1. Sheinbaum sebut Meksiko sudah memenuhi janjinya

Sheinbaum menampik adanya konflik atau negosiasi ulang terkait Perjanjian Air pada 1944. Ia pun meminta AS tidak mengancam Meksiko karena tidak ada pelanggaran dalam perjanjian tersebut.
"Saya tidak berpikir akan ada sanksi. Kami juga sudah menjalin komunikasi dengan Trump. Namun, masih ada negosiasi yang harus dilakukan untuk memperkuat komunikasi kedua negara," ungkapnya.
Ia menambahkan, Meksiko sudah mengikuti perjanjian tersebut di tengah ancaman kekeringan di Sungai Rio Bravo. Sheinbaum menyebut, Komisi Pembatasan Air (CILA) sudah mencari proposal teknis untuk mengawasi aturan dalam perjanjian.
"Apa yang terjadi di Rio Bravo adalah kurangnya air, terutama sejak kami mengalami kekeringan dalam 4 tahun terakhir, sehingga sumber air kurang. Apa yang mereka lakukan adalah mencari alternatif lain untuk memenuhi perjanjian itu," kata dia.
2. Trump ancam tetapkan tarif tambahan kepada Meksiko
Sehari sebelumnya, Trump mengancam akan menetapkan tarif tambahan dan sanksi kepada Meksiko terkait permasalahan perjanjian air antara kedua negara.
"Meksiko sudah berutang air 1,3 juta hektare kaki di bawah Perjanjian Air 1944. Namun, Meksiko sayangnya melanggar obligasi tersebut. Ini sangat tidak adil dan ini mengganggu petani kami di Texas Selatan," tuturnya, dilansir The Hill.
Trump memastikan agar Meksiko tidak melanggar Perjanjian Air 1944. Ia menyebut, AS akan menerapkan kebijakan yang sama seperti penundaan pengiriman air ke Tijuana hingga Meksiko memenuhi kewajiban dalam perjanjian itu.
Sebagai informasi, perjanjian kedua negara menuliskan bahwa Meksiko harus mengirimkan air 1,75 juta hektare kaki ke AS dari Sungai Rio Grande setiap 5 tahun. Sementara, AS mengirimkan air 1,5 juta hektare kaki setiap tahun ke Meksiko dari Sungai Colorado.
3. Parlemen Texas ingatkan AS membutuhkan Meksiko

Anggota parlemen Texas, Veronica Escobar, mengungkapkan bahwa masyarakat di sisi AS mengalami masalah kekeringan imbas keterlambatan pengiriman air dari Meksiko. Ia pun meminta Trump bernegosiasi dengan Meksiko.
"Langkah terbaik bagi Trump untuk duduk bersama Sheinbaum dan bernegosiasi ulang terkait air. Namun, dia justru mengancam Meksiko. Padahal, dia membutuhkan Meksiko dan Meksiko adalah rekan kunci kami dalam membantu mengurangi migrasi ke AS," tuturnya, dilansir Border Report.
Ia menambahkan bahwa tindakan Trump yang memicu kerenggangan relasi dengan Meksiko justru akan menjadi bumerang yang berdampak buruk bagi pemerintahan AS.
Di sisi lain, Senator Texas, John Cornyn mendukung kebijakan Trump untuk memberikan sanksi maksimum kepada Meksiko jika tidak bersedia memenuhi janjinya untuk mengirim air ke Texas.