Diiming-imingi F-16, Polandia Bantah Kirim Jet Tempur ke Ukraina

Jakarta, IDN Times - Polandia membantah tuduhan bahwa mereka telah mengirim pesawat tempur ke Ukraina untuk mendukung pertahanannya melawan Rusia. Wasik dalam wawancaranya dengan stasiun radio publik menegaskan negara anggota NATO tidak boleh membantu Ukraina secara sendiri-sendiri.
“Keputusan tentang jenis bantuan ini harus diambil di tingkat NATO, dan itu harus seragam untuk semua negara NATO,” kata Maciej Wasik, wakil menteri dalam negeri, dikutip Anadolu Agency, Selasa (8/3/2022).
1. AS sempat iming-imingi F16 untuk Polandia jika mau kirim pesawat lamake Ukraina

Wasik mengatakan posisi Polandia tidak berubah dan mereka belum sama sekali mengirim pesawat tempur ke Ukraina. Pernyataan Wasik itu muncul setelah Komando Angkatan Udara Ukraina mengatakan di Facebook pada 1 Maret, bahwa pihaknya menerima pesawat tempur dari mitra asing, termasuk 28 MiG-29 dari Polandia.
Dilansir Newsweek, AS sebelumnya mendorong Polandia untuk memberikan MiG-29 era Sovietnya kepada Ukraina, dan AS akan memberikan F-16 sebagai gantinya.
Langkah itu diambil setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyampaikan permohonan kepada parlemen AS untuk membantu negaranya mendapatkan lebih banyak pesawat dalam melawan invasi Rusia.
2. Moskow sebut kirim pesawat tempur sama saja terlibat dalam perang

Kendati Polandia diiming-imingi F-16, rencana yang diusulkan AS tersebut dinilai penuh risiko. Moskow memperingatkan negara yang berani memasok pesawat tempur ke Kiev dapat ditarik masuk ke dalam konflik.
Di sisi lain, AS justru mendorong pengiriman itu terlaksana. Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, menyebut "langkah itu mendapat lampu hijau", ketika ditanya apakah pengiriman pesawat oleh Polandia sebagai anggota NATO dapat meningkatkan ketegangan.
“Faktanya, kami sedang berbicara dengan teman-teman Polandia kami sekarang tentang apa yang mungkin dapat kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka jika pada kenyataannya mereka memilih untuk menyediakan pesawat tempur ini ke Ukraina … Kami sedang dalam diskusi yang sangat aktif dengan mereka tentang itu," ungkap Blinken.
3. Korban konflik terus bertambah

Perang Rusia di Ukraina, yang dimulai pada 24 Februari, telah menarik kecaman internasional, dan menyebabkan sanksi keuangan terhadap Moskow, dan mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.
Setidaknya 406 warga sipil telah tewas dan 801 lainnya terluka di Ukraina sejak awal perang, menurut data PBB. Namun, badan internasional itu menyatakan bahwa kondisi di lapangan sulit untuk memverifikasi jumlah korban sipil sebenarnya.
Lebih dari 1,7 juta orang juga telah melarikan diri ke negara-negara tetangga, kata Badan Pengungsi PBB (UNHCR).