Yang Jiechi Ajak RRT dan AS Pulihkan Hubungan

Beijing, IDN Times - Direktur Komisi Urusan Luar Negeri Pusat untuk Partai Komunis Tiongkok, Yang Jiechi, pada hari Selasa (02/02), mengajak AS dan Tiongkok untuk memulihkan hubungan ke arah yang lebih konstruktif.
Pernyataan itu disampaikan Jiechi setelah melihat peluang damai yang memumpuni karena terpilihnya Presiden Biden, namun semua itu hanya akan dapat terjadi apabila Pemerintah AS benar-benar menghentikan keterlibatannya dalam urusan dalam negeri Tiongkok, seperti yang dilansir dari Reuters.
1. AS harus hentikan 'hambatan' yang dilakukan terhadap Tiongkok

Terdapat satu alasan yang dipercaya menjadi faktor utama mengapa sampai saat ini hubungan AS dan Tiongkok masih genting. Dikutip dari GlobalTimes, Yang Jiechi menegaskan Pemerintah AS harus segera menghentikan "hambatan"-nya yang dengan sengaja melibatkan AS ke dalam urusan dalam negeri RRT, seperti Hong Kong, Xinjiang, Tibet, dan Taiwan.
Jiechi beranggapan hal itu menjadi salah satu syarat agar kedua negara dapat saling mempercayai satu sama lain. Keterlibatan AS sendiri selalu mengundang protes keras dari Pemerintah Tiongkok karena menurut Beijing pemerintahannya tidak pernah ikut campur dengan masalah intenal AS, termasuk pemilu.
2. Tiongkok siap pulihkan hubungan dengan Amerika Serikat

Meskipun kedua negara terlihat saling bermusuhan satu sama lain, namun terdapat hal yang mengejutkan. Berdasarkan pernyataan Yang Jiechi, Pemerintah Tiongkok sudah siap untuk memulihkan hubungan dengan Amerika Serikat tanpa perlu melibatkan konflik maupun konfrontasi kedepannya, dilansir dari Reuters.
Tidak hanya itu, Jiechi juga menyebutkan jika kedua negara dapat saling menghormati dan melaksanakan kerja sama yang saling menguntungkan. Ia berharap Amerika Serikat yang dikendalikan Joe Biden suatu saat nanti dapat meninggalkan mentalitas "zero-sum" atau kondisi yang hanya menguntungkan satu pihak.
3. Kerja sama menjadi kunci utama
Yang Jiechi sebagai salah satu orang paling berpengaruh di Pemerintahan Tiongkok sangat optimis semua kerja sama yang dilakukan AS-Tiongkok akan selalu menguntungkan kedua belah pihak. Dilaporkan Reuters, Jiechi yang dalam pidatonya menyebutkan kata "kerja sama" sebanyak 24 kali, mempercayai jika hubungan AS-Tiongkok dapat kembali normal maka perusahaan-perusahaan AS bisa meraih keuntungan sebesar 22 triliun Dollar AS dalam beberapa dekade kedepan.
Beberapa ahli, seperti Profesor Li Haidong dari Institute of International Relations of China Foreign Affairs University, yakin Washington akan mendengarkan pernyataan Yang Jiechi. Meskipun begitu, belum dapat dipastikan pendekatan seperti apa yang tengah dipersiapkan Presiden Biden guna menangani hubungan yang dingin bersama Republik Rakyat Tiongkok.