Dubes Ukraina: Terlalu Banyak Korban Jiwa dari Invasi Rusia

Jakarta, IDN Times - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan, invasi Rusia ke Ukraina telah menelan banyak korban.
Ia meyakini bahwa perang antara negaranya dan Rusia bakal berlangsung cukup lama. Salah satu alasannya adalah Kiev tidak akan menyerahkan bagian timur untuk Moskow.
Saat ini, Rusia dilaporkan telah menduduki kota Krimena. Sebelumnya, pasukan Moskow telah membombardir sejumlah kota di Ukraina.
1. Banyak warga sipil jadi korban

Hamianin menegaskan, serangan Rusia ini banyak memakan korban jiwa, terutama warga Ukraina.
"Terlalu banyak jiwa yang menjadi korban. Rusia harusnya bertanggung jawab atas kondisi ini," kata Hamianin dalam konferensi pers secara daring, Selasa (19/4/2022).
Ia menambahkan, cukup sulit untuk menghitung jumlah pasti korban tewas, karena sejumlah korban diperkirakan dibiarkan begitu saja oleh pasukan Rusia.
"Rusia tidak hanya menginvasi Ukraina, tetapi juga mengesampingkan warga sipil," ujarnya.
2. Rusia masih mengancam

Hamianin melanjutkan, entah sampai kapan Rusia akan mengancam Ukraina, terutama kota-kota yang menjadi incaran.
Namun, ia sempat mengapresiasi sejumlah pemimpin negara yang berada di pihak Ukraina.
"Presiden Amerika Serikat Joe Biden sempat menyebut ini adalah genosida. Ini bentuk dukungan kepada kami," ujarnya.
3. Sejumlah kota di Ukraina diserang Rusia

Gempuran Rusia makin menjadi akhir-akhir ini. Sejumlah kota di Ukraina dikabarkan hancur karena serangan pasukan Moskow.
Pasukan Rusia saat ini meningkatkan serangan di Donbass dan telah menguasai sebagian besar wilayah kota Mariupol.
Kota Lviv di Ukraina barat yang cenderung aman selama pertempuran hampir dua bulan, pada Senin (18/4/22), mendapat serangan rudal dari Rusia. Sedikitnya tujuh orang tewas dan lainnya terluka.
Padahal, Lviv merupakan kota tempat para warga Ukraina mengungsi serta sejumlah perwakilan negara asing pindah dari Kiev untuk sementara.