Ejek Tinggi Badan PM Italia, Jurnalis Didenda Bayar Rp88 Juta

- Jurnalis Italia harus membayar ganti rugi 5.000 euro kepada Perdana Menteri Giorgia Meloni karena cuitannya di media sosial dianggap body shaming.
- Pengadilan Milan memutuskan bahwa dua cuitan Giulia Cortese pada Oktober 2021 tentang tinggi badan Meloni dapat dikategorikan fitnah dan "body shaming".
- Cortese dibebaskan dari tuduhan terkait postingan foto awal, namun dinyatakan bersalah atas cuitan-cuitan berikutnya dan dapat mengajukan banding atas hukuman tersebut.
Jakarta, IDN Times - Seorang jurnalis Italia diperintahkan untuk membayar ganti rugi kepada Perdana Menteri Giorgia Meloni sebesar lima ribu euro (sekitar Rp88 juta) karena mengolok-oloknya di media sosial.
Dilansir BBC, pengadilan Milan memutuskan bahwa dua cuitan Giulia Cortese pada Oktober 2021 tentang tinggi badan Meloni lalu dapat dikategorikan fitnah dan"body shaming". Dalam putusan pada Kamis (18/7/20204) itu, hakim juga menjatuhkan denda percobaan sebesar 1.200 euro (sekitar Rp21 juta) kepadanya.
1. Meloni akan sumbangkan uang tersebut untuk amal
Pada Oktober 2021, Cortese mengunggah foto Meloni yang telah diedit sedemikian rupa, yang menunjukkan foto mendiang pemimpin fasis Benito Mussolini di latar belakang, di media sosial X. Pada masa itu, partai sayap kanan Brothers of Italy yang dipimpin Meloni masih menjadi oposisi.
Dalam postingannya di Facebook, Meloni menyebut foto itu memiliki dampak yang serius dan ia akan mengambil tindakan hukum. Pada hari yang sama, Cortese mengatakan bahwa ia telah menghapus postingan tersebut setelah menyadari bahwa foto itu palsu. Ia kemudian menuduh Meloni menggunakan media untuk menyerangnya secara publik.
"Kamu tidak menakutiku, Giorgia Meloni. Lagi pula, kamu hanya setinggi 1,2 meter. Aku bahkan tidak bisa melihatmu," katanya dalam sebuah postingan terpisah.
Menurut laporan media Italia, tinggi badan Meloni adalah 1,63 meter.
Cortese dibebaskan dari tuduhan terkait postingan foto awal, namun dinyatakan bersalah atas cuitan-cuitan berikutnya. Ia dapat mengajukan banding atas hukuman tersebut. Sementara itu, pengacara Meloni mengatakan bahwa uang yang diterima perdana menteri akan disumbangkan untuk amal.
2. Cortese kritik kebebasan berpendapat
Menanggapi putusan tersebut, Cortese mengatakan bahwa ini adalah masa yang sulit bagi jurnalis independen di Italia.
“Negara ini tampaknya semakin dekat dengan Hongaria pada masa pemerintahan (Viktor) Orbán: ini adalah saat yang buruk bagi jurnalis independen dan pemimpin opini. Mari kita berharap untuk hari-hari yang lebih baik di masa depan. Kita tidak akan menyerah!" tulisnya di X.
Dia menambahkan bahwa dirinya bangga menjadi orang Italia, namun ia sangat tidak puas dengan kondisi pemerintah saat ini.
3. Meloni juga pernah gugat penulis Italia karena hina dirinya
Dikutip Reporters Without Borders, banyaknya gugatan hukum terhadap jurnalis Italia tahun ini telah membuat negara itu turun ke peringkat 46 dalam Indeks Kebebasan Pers Dunia tahun 2024.
Ini bukan kali pertama Meloni menyeret jurnalis ke pengadilan. Tahun lalu, pengadilan Roma menjatuhkan hukuman denda sebesar seribu euro (sekitar Rp17 juta) kepada penulis buku terlaris Roberto Saviano setelah ia menghina Meloni di televisi pada 2021 atas sikap garis kerasnya terhadap imigrasi ilegal.