Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Irving Fisher, Ekonom Ternama yang Wajib Kamu Tahu

potret Irving Fisher (elliottwave.com)

Bagi para ekonom atau mahasiswa ekonomi, pastinya sudah tak asing dengan sosok Irving Fisher. Pria kebangsaan Amerika Serikat ini merupakan salah satu ekonom neoklasik pertama di dunia. Pria ini lahir pada 27 Februari 1867 di New York, Amerika Serikat.

Irvish Fisher sendiri merupakan seorang ekonom ternama yang pemikirannya hingga saat ini masih digunakan. Berikut 5 fakta menarik tentang ekonom Irving Fisher yang harus kamu ketahui. 

1. Fisher merupakan penulis ekonomi yang handal

potret buku karangan Irving Fisher (goodreads.com)

Tak hanya kemampuan matematika dan statistiknya yang mengagumkan, Fisher ternyata juga merupakan penulis yang andal. Di antara tahun 1912 hingga 1934, setidaknya dia berhasil menulis 99 teks pidato, 37 artikel koran, 161 artikel tematik, 9 kajian untuk pemerintah, 12 surat edaran, dan 13 buku. Kebanyakan tulisannya itu memuat tentang pemikiran dia mengenai ekonomi moneter. 

Salah satu publikasinya yang ternama ialah "The Purchasing Power of Money: Its Determination and Relation to Credit, Interest, and Crises" yang dirilis pada tahun 1911. Sedangkan "Constructive Income Taxation: A Proposal for Reform" merupakan karyanya yang terakhir sebelum dirinya wafat pada tahun 1947. 

2. Reputasinya sebagai ekonom andal hampir hancur pada 1929

ilustrasi Black Friday (freedomwire.com)

Sebelum adanya Black Friday pada Oktober 1929, Fisher merupakan ekonom yang sangat disegani. Pendapatnya selalu menjadi pertimbangan bagi banyak orang. 2 minggu sebelum peristiwa Black Friday, Fisher menyatakan harga saham akan stabil ke depannya.

Namun, reputasi dia menjadi ekonom handal hampir jatuh karena bangkrutnya New York Stock Exchange pada tahun tersebut yang mengakibatkan perekonomian di negara Amerika Serikat menjadi lemah. Akibat fenomena ini, terjadi depresi luar biasa terjadi di berbagai wilayah di negara Amerika Serikat yang berdampak pada kemiskinan dan pengangguran yang tinggi. 

3. Fisher merupakan seorang ateis walaupun dia keturunan petinggi agama di Amerika Serikat

potret Irving Fisher (alchetron.com)

Ayah Fisher merupakan seseorang petinggi agama yang ada di Amerika Serikat. Ayahnya merupakan seorang guru dan Menteri Congregational yang bertugas mengurus jamaah umat Kristen Protestan di negara tersebut.

Meskipun begitu, dia memilih untuk menjadi ateis hingga akhir hidupnya. Ateis sendiri merupakan pandangan tidak mempercayai adanya tuhan dan dewa-dewi. Ayahnya meninggal satu minggu setelah Fisher lulus dari Yale College dan setelah itu dirinya memutuskan untuk menjadi seorang tutor.

4. Fisher merupakan orang pertama yang mendapatkan gelar doktor ekonomi dari University of Yale

potret University of Yale (insurancejournal.com)

Fisher merupakan lulusan dari University of Yale. Dia mendapatkan gelar sarjananya pada tahun 1888. Tak hanya sampai di situ, dia berhasil mendapatkan gelar Ph.D atau doktor pada 1891.

Tesisnya saat itu ialah tentang dinamika general of equilibrium. Dia merupakan orang pertama yang mendapatkan gelar Ph.D dengan subjek ekonomi dari Universitas Yale. Kala itu, dia dibimbing oleh Willard Gibbs yang merupakan fisikawan ternama dan sosiolog yang bernama William Graham Sumner. 

5. Teori kuantitas uang membuat Fisher semakin terkenal

potret Irving Fisher (ideasofeconomists.com)

Banyak sekali teori-teori yang dibuat oleh Irving Fisher. Dia telah membuat teori kapital, investasi, suku bunga, teori utility, hingga teori kuantitas uang. Teorinya yang paling terkenal hingga sekarang adalah teori permintaan uang.

Teori ini menyatakan persamaan M.V = P.Y dimana M = jumlah uang beredar; V=kecepatan uang; P = tingkat harga; dan Y= output. Teori ini menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral (Di Indonesia seperti Bank Indonesia).

Nah, itu dia 5 fakta menarik ekonom Irving Fisher yang menarik untuk kamu ketahui. Irving Fisher merupakan sosok yang legendaris di kalangan para ekonom saat ini. Pemikirannya masih digunakan hingga saat ini oleh para-para ekonom dan akademisi di universitas. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us