Iklan Dianggap Menghina Warga Gaza, Zara: Itu Hanya Kesalahpahaman

ZARA menyatakan iklan tersebut dibuat sebelum konflik

Jakarta, IDN Times - Merek fesyen Zara mengaku menyesali kesalahpahaman atas kampanye iklan yang dianggap ofensif oleh para aktivis pro-Palestina. Mereka juga telah menghapus foto-foto tersebut dari semua platformnya.

Kampanye tersebut menampilkan seorang model yang tampak dikelilingi oleh puing-puing dan patung-patung berselimut kain putih. Di akun Instagram Zara, puluhan ribu orang mengeluhkan foto yang menggambarkan kehancuran di Gaza dan jenazah-jenazah korban serangan Israel.

Hal ini kemudian mendorong masyarakat luas untuk memboikot merek fesyen itu, dan melakukan protes di beberapa tokonya. #BoycottZara" pun sempat menjadi tren di platform jejaring sosial X.

1. Zara klaim iklan tersebut dibuat sebelum terjadinya konflik di Gaza

Zara menjelaskan kampanye iklan tersebut telah direncanakan sejak Juli dan difoto pada September, sebelum konflik di Gaza meletus pada Oktober. Kampanye itu dimaksudkan untuk menunjukkan patung-patung yang belum selesai di studio.

“Sayangnya, beberapa pelanggan merasa tersinggung dengan gambar-gambar ini, yang kini telah dihapus, dan melihat di dalamnya sesuatu yang jauh dari apa yang dimaksudkan saat gambar tersebut dibuat,” kata Zara dalam postingan Instagram pada Selasa (12/12/2023). 

Pihaknya menambahkan, foto-foto itu digunakan dengan tujuan menampilkan pakaian buatan tangan dalam konteks artistik.

“Zara menyesali kesalahpahaman itu dan kami menegaskan kembali rasa hormat kami yang mendalam terhadap semua orang."

Baca Juga: Dianggap Pro Genosida, Warganet Serukan Boikot Produk ZARA

2. Pengguna media sosial sebut Zara kurang peka terhadap krisis kemanusiaan

Dilansir Reuters, sekelompok pengunjuk rasa pada Senin berkumpul di depan toko Zara di ibu kota Tunisia, Tunis, sambil mengibarkan bendera Palestina. Salah satu etalase toko dilaporkan disemprot dengan cat merah.

Otoritas Standar Periklanan (ASA) Inggris mengatakan, mereka menerima 110 keluhan mengenai kampanye Zara yang disebut merujuk pada perang di Gaza dan bersifat ofensif.

“Karena Zara kini telah menghapus iklan tersebut, kami tidak akan mengambil tindakan lebih lanjut,” kata ASA.

Namun, beberapa pengguna media sosial mengkritik pernyataan Zara tersebut. Mereka menuding perusahaan itu tidak sepenuhnya meminta maaf, dan kurang peka terhadap krisis kemanusiaan.

3. Enam unggahan telah dihapus dari akun Instagram

Akibat iklan kontroversial tersebut, Zara telah menghapus enam unggahan yang menampilkan kampanye "Atelier" dari halaman Instagram mereka. Perusahaan induknya, Inditex, mengatakan foto-foto tersebut telah ditarik dari semua platform. 

Koleksi "Atelier", yang terdiri dari enam jaket, adalah salah satu koleksi termahal Zara. Harganya mulai dari 229 dolar AS (sekitar Rp3,5 juta) untuk blazer wol abu-abu dengan lengan rajutan tebal, hingga 799 dolar AS (sekitar Rp12,4 juta) untuk jaket kulit. Jaket tersebut masih dijual di situs Zara.

Baca Juga: Kemlu RI Ungkap Kondisi Terbaru Gaza: Tersisa 12 RS yang Beroperasi

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya