Peternak Korsel Ancam Lepas 2 Juta Anjing di Sekitar Kantor Presiden

Tolak kebijakan pemerintah soal larangan makan daging anjing

Jakarta, IDN Times - Para pengusaha daging anjing Korea Selatan berjanji akan mengadakan protes pada Kamis (30/11/2023), untuk menentang rencana pemerintah yang melarang konsumsi daging hewan tersebut. Mereka juga mengancam akan melepas 2 juta ekor anjing di sekitar kantor kepresidenan di Yongsan-gu, Seoul.

“Setiap peserta akan berada di sana dengan setidaknya satu anjing (pada protes). Apakah anjing-anjing tersebut akan dilepaskan atau tidak, akan bergantung pada kebijaksanaan masing-masing peserta,” kata Daehan Yukgyeon Hyephoi (Federasi Daging Anjing), kelompok yang terdiri dari peternak dan pemilik restoran daging anjing di seluruh negeri.

Di semenanjung Korea, hidangan daging anjing biasa dikonsumsi untuk mengatasi panasnya cuaca selama musim panas. Meski banyak generasi muda menolak praktik tersebut, namun sebagian kalangan lanjut usia masih menyantapnya.

1. Korsel berencana larang penjualan daging anjing pada 2027

Pemerintahan Presiden Yoon Suk-yeol dan partai berkuasa mengusulkan undang-undang yang akan melarang penjualan daging anjing pada 2027. RUU ini akan melarang peternakan anjing untuk diambil dagingnya, dan restoran atau bisnis apa pun yang terkait dengan daging anjing. 

Jika RUU khusus ini disetujui oleh parlemen, maka pelaku industri daging anjing akan diberikan masa tenggang selama tiga tahun untuk keluar dari bisnis tersebut. Pemerintah juga akan memberikan dukungan finansial semaksimal mungkin bagi mereka yang terdampak.

“Sudah waktunya untuk mengakhiri konflik sosial dan kontroversi seputar konsumsi daging anjing melalui pemberlakuan undang-undang khusus untuk mengakhirinya,” kata Yu Eui-dong, kepala kebijakan Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa, beberapa pekan lalu.

Baca Juga: Buat Puisi yang Memuji Korut, Pria Korsel Divonis 14 Bulan Penjara 

2. Para penentang khawatir RUU akan menghancurkan mata pencaharian

Upaya pemerintah untuk mengakhiri konsumsi daging anjing, yang didukung penuh oleh ibu negara Kim Keon Hee, telah memicu kontroversi di Korea Selatan.

Mereka yang berkecimpung dalam industri ini mengatakan, rencana tersebut tidak memiliki langkah-langkah khusus untuk membantu mereka beralih ke mata pencaharian lain.

“Jika saya harus menutup usaha, dengan kondisi keuangan yang saya alami, tidak ada jawaban atas apa yang dapat saya lakukan. Saya sudah melakukan ini selama 12 tahun dan ini sangat mendadak," kata Lee Kyeong-sig, yang mengelola peternakan di luar Seoul yang memelihara hingga 1.100 ekor anjing, dikutip Reuters.  

Menurut Asosiasi Anjing yang Dapat Dimakan Korea, ada 3.500 peternakan anjing dan 3 ribu restoran yang akan terancam ditutup apabila RUU tersebut disahkan. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari angka yang dinyatakan oleh para pejabat.

Federasi Daging Anjing telah mendesak pemerintah untuk menunda rencana tersebut untuk sementara waktu. Pasalnya, mayoritas dari mereka yang terlibat dalam industri ini setidaknya berusia 60-an dan hampir pensiun, dilansir The Korea Herald.

3. Mayoritas warga Korsel menentang konsumsi daging anjing

Memakan daging anjing tidak dilarang ataupun dilegalkan secara eksplisit di Korea Selatan. Namun selama bertahun-tahun, konsumsinya telah menyusut karena kritik dari kelompok hak asasi hewan dan menurunnya selera generasi muda terhadap daging tersebut.

Menurut jajak pendapat Gallup Korea tahun lalu, hampir dua pertiga responden menentang konsumsi daging anjing. Hanya 8 persen yang mengaku pernah makan daging anjing dalam satu tahun terakhir.

An Byung-gil, anggota parlemen dari partai berkuasa, merupakan sponsor utama RUU tersebut. Dia mengatakan bahwa waktunya sudah matang untuk perubahan.

“Walaupun ada sesuatu yang menjadi bagian dari tradisi, namun apa yang perlu diubah harus diubah,” ujarnya.

Baca Juga: Peternak Korsel Protes Usulan Larangan Makan Daging Anjing

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya