Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Filipina Pindahkan Kargo Minyak dari Tanker yang Tenggelam

ilustrasi kapal tanker (Janis Audars from Getty Images via Canva)
Intinya sih...
  • Penjaga Pantai Filipina menyedot bahan bakar minyak industri dari kapal tanker MT Terra Nova yang tenggelam di lepas Teluk Manila.
  • Penyelam mulai menyedot salah satu dari 8 tangki, setiap tangki berisi 175 ribu liter IFO. Penyegelan 7 tangki masih berlangsung.
  • Kapal tanker berbendera Filipina yang membawa 1,4 juta liter IFO terbalik dan tenggelam pada 25 Juli, menewaskan satu orang dari 17 awak kapalnya.

Jakarta, IDN Times - Penjaga Pantai Filipina (PCG) mengatakan bahwa pihaknya mulai menyedot bahan bakar minyak industri (IFO) dari kapal tanker minyak MT Terra Nova yang tenggelam di lepas Teluk Manila, dekat Provinsi Bataan, sebelah barat Manila, pada bulan lalu.

"Para penyelam Filipina mulai menyedot salah satu dari 8 tangki pada Rabu (14/8/2024). Setiap tangki berisi 175 ribu liter IFO," kata Michael John Encina, komandan Stasiun PCG Pantai Bataan, dikutip dari Xinhua.

1. Operasi penyedotan tangki pertama masih berlangsung

Encina menambahkan, penyegelan 7 tangki masih berlangsung untuk persiapan penyedotan bawah air. Namun, ia tidak menjelaskan kapan penyelam akan mengosongkan semua tangki minyak.

Selain MT Terra Nova, PCG mengatakan penyelam juga mulai menyedot 5.500 liter minyak dari kapal tanker tenggelam lainnya, MT Bradley, yang tenggelam di lepas pantai provinsi Bataan pada waktu yang sama dengan tenggelamnya MT Terra Nova.

Penjaga pantai juga membersihkan minyak dari kapal lain, MV Mirola 1, yang kandas pada 31 Juli di lepas pantai provinsi Bataan akibat cuaca buruk.

2. Tentang kecelakaan kapal tanker MT Terra Nova pada Juli

The Straits Times melaporkan, kapal tanker berbendera Filipina yang membawa 1,4 juta liter IFO itu terbalik dan tenggelam di lepas pantai Manila pada 25 Juli. Kecelakaan tersebut menewaskan satu orang dari 17 awak kapalnya, ketika kapal tersebut mencoba kembali ke pelabuhan di tengah cuaca buruk yang dipicu oleh Topan Gaemi. Saat tenggelam, kapal membawa 8 tangki bahan bakar minyak industri 

Pihak berwenang membutuhkan waktu tiga minggu untuk mengendalikan tumpahan kargo dan memasang peralatan untuk mengeluarkan bahan bakar minyak dari kapal yang sekarang berada di dasar teluk sekitar 34m di bawah permukaan.

Sebelumnya, penjaga pantai telah memperingatkan pelepasan kargo ke teluk akan menjadi bencana lingkungan dan tumpahan minyak terburuk di negara tersebut. Kemudian, pihaknya mengatakan bahwa tumpahan minyak yang terjadi sangat kecil, namun pemerintah setempat tetap memberlakukan zona larangan menangkap ikan yang berdampak pada puluhan ribu nelayan di teluk tersebut.

3. Kecelakaan serupa juga pernah terjadi di Filipina

Ilustrasi kapal tanker yang melewati Selat Hormuz. (Unsplash.com/Alexandr Popadin)

Pada Februari 2023, kapal tanker minyak Princess Empress yang membawa 800 ribu liter bahan bakar minyak industri tenggelam di lepas pulau tengah Mindoro. Insiden ini menjadi salah satu tumpahan minyak terburuk dalam sejarah Filipina dan membutuhkan waktu tiga bulan untuk membersihkannya.

Bahan bakar diesel dan minyak kental dari kapal itu mencemari perairan dan pantai di sepanjang pesisir provinsi Oriental Mindoro. Ini berimbas pada hancurnya industri perikanan dan pariwisata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us