Hamas Pulangkan 3 Sandera, Israel Bebaskan 369 Tahanan Palestina

- Kelompok pejuang Hamas membebaskan tiga sandera Israel, Yair Horn, Alexander Trufanov, dan Sagui Dekel-Chen.
- Israel juga membebaskan 369 warga Palestina sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata di Gaza.
- Pembebasan berlangsung tanpa insiden dan dilakukan di tengah langkah keamanan yang ketat.
Jakarta, IDN Times - Kelompok pejuang Hamas membebaskan tiga sandera Israel pada hari ini, Sabtu (15//2/2025). Ketiganya adalah Yair Horn, Alexander Trufanov dan Sagui Dekel-Chen.
Sementara itu, Israel juga membebaskan 369 warg Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Pembebasan ini merupakan bagian dari perjanjian gencatan senjata di Gaza antara Hamas dan Israel.
Sebelum pembebasan, seorang anggota Palang Merah Internasional (ICRC) dan pejuang Hamas Palestina menandatangani dokumen di panggung yang telah didirikan di Khan Younis. Anggota ICRC telah memeriksa para tawanan sebelum menandatangani dokumen tersebut.
1. Pembebasan dilakukan di tengah keamanan yang ketat
Pembebasan ketiga sandera ini berlangsung tanpa insiden apapun. Laman Al Jazeera melaporkan, pembebasan dilakukan di tengah langkah keamanan yang ketat di hadapan puluhan pejuang dari kedua faksi.
Ketiga sandera yang dibebaskan itu tampak dalam kondisi fisik yang baik. "Seorang komandan Hamas bertopeng yang bersenjatakan senapan Israel bertugas melakukan penyerahan itu," lapor Al Jazeera.
Personel militer dari Hamas dan sayapnya, Jihad Islam juga hadir. Mereka mendokumentasikan kejadian itu secara dekat saat para tawanan berjalan keluar.
2. Ketiga sandera dalam kondisi baik
Dilaporkan bahwa ketiga sandera yang dibebaskan hari ini, dalam kondisi yang baik. Ketiganya diculik dari rumah mereka di Nir Oz oleh pejuang Hamas pada 7 Oktober 2023.
Yar Horn, 46 tahun, merupakan pekerja di bidang konstruksi dan sangat terlibat dalam komunitas Nir Oz. Ia kerap membantu penyelengaraan pesta dan kegiatan setempat.
Alexander Trufanov, 29 tahun, merupakan seorang warga Rusia-Israel. Ia diculik bersama pacaranya, Sapir Cohen yang juga telah dibebaskan.
Ibu dan nenek Trufanov juga diculik dan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan November 2023. Sementara ayahnya tewas dalam serangan 7 Oktober 2023.
Sementara Sagui Dekel-Chen merupakan warga Amerika-Israel. Pria 36 tahun itu adalah ayah dari tiga anak, yang anak bungsunya lahir ketika ia dalam penahanan.
Dekel-Chen tidak menyadari istri dan anak-anaknya selamat dari serangan kala itu. Media Israel melaporkan, Dekel-Chen kerap merenovasi bus-bus tua menjadi ruang kelas keliling untuk anak-anak kurang mampu.
3. Proses pembebasan berbeda dari sebelumnya
Penyerahan ini dilaporkan berbeda dari yang sudah terjadi sebelumnya. Salah satu penyerahan sebelumnya dikritik karena suasana yang menegangkan, khususnya yang dilakukan di dekat rumah Yahya Sinwar di Khan Younis.
Faksi-faksi Palestina telah memilih lokasi ini lagi untuk mencoba menunjukkan bahwa mereka terkoordinasi dan memegang kendali atas penyerahan yang terorganisasi dengan baik.
"Secara keseluruhan, ini merupakan salah satu penyerahan yang paling lancar sejauh ini sejak dimulainya gencatan senjata Gaza," ucap Al Jazeera.