Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Hari Paskah, Putin Umumkan Gencatan Senjata 30 Jam di Ukraina

Vladimir Putin mengadakan pertemuan dengan anggota tetap Dewan Keamanan (08/11). (instagram.com/russian_kremlin)
Intinya sih...
  • Putin mengumumkan gencatan senjata sementara di Ukraina untuk perayaan Paskah, berlaku Sabtu hingga Minggu.
  • Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menyebut serangan udara masih terjadi, menyebut gencatan hanya upaya manipulatif Putin.
  • Gencatan senjata diumumkan di tengah pertukaran tahanan besar antara Rusia dan Ukraina, setelah negosiasi intensif.

Jakarta, IDN Times – Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan gencatan senjata sementara di Ukraina untuk menghormati perayaan Paskah. Gencatan ini berlaku sejak Sabtu (19/4/2025) pukul 18.00 waktu Moskow hingga tengah malam pada Minggu. Rusia menyebut keputusan ini diambil atas dasar pertimbangan kemanusiaan.

Putin menyampaikan harapan agar Ukraina mengikuti langkah Rusia, namun tetap memerintahkan militer siaga penuh.

“Kami berasumsi bahwa pihak Ukraina akan mengikuti contoh kami. Pada saat yang sama, pasukan kami harus siap menghadapi kemungkinan pelanggaran gencatan senjata dan provokasi dari musuh, tindakan agresif apa pun,” katanya, dikutip dari NBC News, Minggu (20/4).

Ia juga menugaskan Valery Gerasimov, kepala staf militer, untuk mengantisipasi segala pelanggaran.

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa gencatan ini akan dihormati oleh pasukan gabungan Rusia hanya jika Ukraina juga mematuhinya. Ukraina belum memberikan konfirmasi langsung mengenai kesediaannya menerima atau menolak gencatan tersebut.

1. Ukraina sebut serangan udara masih ada

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengungkap bahwa serangan udara tetap terjadi meski gencatan diumumkan. Dalam unggahan di X, ia mengatakan peringatan serangan udara tersebar di seluruh Ukraina akibat keberadaan drone serang Rusia. Zelenskyy menyebut gencatan hanya upaya manipulatif Putin.

“Drone yang ditembakkan di langit kami mengungkapkan sikap Putin yang sebenarnya terhadap Paskah dan terhadap kehidupan manusia,” tulis Zelenskyy, dikutip dari Al Jazeera, Minggu (20/4).

Kepala Pusat Penanggulangan Disinformasi Ukraina, Andriy Kovalenko, menuduh Rusia melakukan operasi informasi. Menurutnya, Rusia berpura-pura sebagai penjaga perdamaian meski tetap menembaki wilayah Ukraina secara konsisten.

2. Ratusan tahanan dipulangkan dalam pertukaran besar-besaran

Gencatan senjata diumumkan di tengah pertukaran tahanan berskala besar antara Rusia dan Ukraina. Rusia menyebut 246 tentaranya dipulangkan dari Ukraina, ditukar dengan jumlah serupa dari pihak Ukraina. Kementerian Pertahanan Rusia menggambarkan kesepakatan ini sebagai hasil negosiasi intensif.

Selain itu, 31 tahanan Ukraina yang terluka diserahkan sebagai bentuk itikad baik dengan imbalan 15 tentara Rusia yang membutuhkan perawatan mendesak. Di sisi lain, Zelenskyy menyatakan bahwa 277 prajurit Ukraina berhasil kembali dari penahanan. Video penyambutan mereka diunggah dengan masing-masing memakai bendera nasional di pundak.

3. AS beri sinyal mundur dari mediasi jika tak ada kemajuan

Bendera Amerika Serikat (pexels.com/Brett Sayles)

Gencatan senjata diumumkan hanya sehari setelah Presiden Donald Trump menyebut negosiasi Rusia–Ukraina sedang mencapai titik krusial. Ia memperingatkan bahwa jika salah satu pihak bersikap menghalangi, maka AS akan menarik diri.

“Jika karena alasan tertentu, salah satu pihak membuat segalanya sangat sulit, kami akan bilang kalian bodoh. Kalian orang-orang yang mengerikan,” kata Trump.

Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio turut menyampaikan bahwa AS tidak akan terus mengupayakan perdamaian tanpa tanda-tanda kemajuan.

“Kita perlu memutuskan sekarang, dalam hitungan hari, apakah ini bisa dilakukan dalam waktu dekat, karena jika tidak, saya rasa kita akan mundur,” ujarnya.

Pernyataan itu muncul setelah pembicaraan alot antara pejabat AS, Ukraina, dan Eropa di Paris. Rubio menambahkan bahwa AS tak akan melanjutkan proses mediasi jika hanya menghabiskan waktu berminggu-minggu tanpa hasil nyata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us