Hizbullah dan Hamas Bertemu, Bahas Apa?

Jakarta, IDN Times - Sekretaris Jenderal Hizbullah, Hassan Nasrallah, mengundang Wakil Ketua Hamas, Khalil al-Hayya ke Lebanon untuk membahas perkembangan di Jalur Gaza.
Pertemuan ini diadakan setelah gencatan senjata antara Hamas dan Israel sudah disepakati. Gencatan senjata di Gaza sedianya akan mulai berlaku pada hari ini pukul 10.00 pagi waktu setempat.
“Kedua belah pihak meninjau kembali baru-baru ini di Gaza sejak 7 Oktober lalu,” lapor kantor berita resmi Lebanon, NNA, Kamis (23/11/2023).
1. Korban tewas di Gaza mencapai 14 ribu orang

Berdasarkan laporan dari Kementerian Kesehatan Palestina, jumlah korban tewas di Gaza kini mencapai 14.128 warga Palestina, termasuk 5.840 anak-anak dan 3.920 perempuan.
Ribuan bangunan termasuk rumah sakit, masjid dan gereja juga hancur akibat serangan udara dari Israel.
2. Ratusan pasien dievakuasi dari RS Indonesia di Gaza utara

Sementara itu, otoritas kesehatan Palestina mengatakan bahwa evakuasi kini sedang dilakukan dari Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Beit Lahiya, Gaza utara. Evakuasi bertahap ini berkoordinasi dengan Palang Merah Internasional atau ICRC.
“Masih ada 500 pasien di RS Indonesia dan koordinasi sedang dilakukan untuk terus mengevakuasi secara bertahap ke Rumah Sakit Nasser dan rumah sakit lain di selatan Gaza,” kata pejabat otoritas Palestina, dikutip dari Anadolu.
Proses evakuasi ini juga mengikutsertakan tiga Warga Negara Indonesia (WNI) relawan MER-C yang sampai hari masih berada di Gaza untuk melanjutkan misi kemanusiaan di RS Indonesia.
3. Israel sudah berkomitmen tidak akan menyerang siapa pun selama gencatan senjata

Menurut pernyataan dari Hamas, Israel sudah berkomitmen tidak akan menyerang siapa pun selama gencatan senjata di seluruh Gaza.
“Kebebasan bergerak warga Palestina akan dijamin di sepanjang Jalan Salah al-Deen,” kata Hamas.
Israel juga akan menghentikan aksi militer di seluruh wilayah Jalur Gaza, termasuk pergerakan tank-tank. Ratusan truk bantuan kemanusiaanm termasuk pasokan medis dan bahan bakar akan diizinkan masuk ke Gaza.
“Drone di Gaza selatan akan berhenti selama empat hari, di utara akan berhenti selama enam jam per hari antara pukul 10.00 pagi hingga 16.00 sore waktu setempat,” lanjut pernyataan itu.