Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ibu Kota Filipina Lumpuh akibat Banjir, Warga Dievakuasi

ilustrasi ibu kota Manila dari ketinggian (pixabay/AGDproductions)
ilustrasi ibu kota Manila dari ketinggian (pixabay/AGDproductions)
Intinya sih...
  • Korban hilang karena tersapu banjir saat mencoba menyeberangi jalan
  • Air mulai surut, meskipun ribuan orang masih belum dapat kembali ke rumah mereka
  • Filipina rawan badai dan topan, dengan setidaknya 20 badai atau topan melanda atau mendekati Filipina setiap tahun

Jakarta, IDN Times - Banjir yang dipicu hujan deras melumpuhkan aktivitas di ibu kota Filipina, Manila pada Selasa (22/7/2025). Puluhan ribu orang dievakuasi dari rumah mereka dan setidaknya dua orang diyakini hilang.

Sekolah dan kantor pemerintah di Manila dan provinsi sekitarnya ditutup setelah hujan semalaman yang menyebabkan Sungai Marikina meluap.

Lebih dari 23 ribu orang yang tinggal di sepanjang sungai dievakuasi semalaman, berlindung di sekolah, balai desa, dan halaman beratap. Sebanyak 25 ribu orang lainnya dievakuasi di kota Quezon dan Caloocan di wilayah metropolitan tersebut.

"Biasanya orang-orang ini berasal dari daerah dataran rendah seperti di tepi sungai (yang bermuara ke sungai)," menurut Wilmer Tan dari kantor penyelamat Marikina, yang mengatakan ketinggian sungai telah mencapai 18 meter.

1. Korban hilang karena tersapu banjir saat mencoba menyeberangi jalan

Seorang perempuan lanjut usia dan sopirnya tersapu ke sungai yang meluap saat mereka mencoba menyeberangi jembatan di Caloocan, kata John Paul Nietes, asisten pengawas pusat operasi darurat.

"Mobil mereka ditemukan tadi malam. Operasi penyelamatan masih berlangsung, tetapi hingga hari ini, mereka belum menemukan keduanya," ujarnya, dikutip dari Channel News Asia.

"Jendela mobil pecah, jadi harapannya mereka bisa melarikan diri,” sambungnya.

2. Air mulai surut

Banjir akibat Badai Kristine di Filipina. (twitter.com/BHHHVipBets)
Banjir akibat Badai Kristine di Filipina. (twitter.com/BHHHVipBets)

Air banjir mulai surut pada Selasa pagi, meskipun ribuan orang masih belum dapat kembali ke rumah mereka.

Hujan monsun yang terus berlanjut telah menewaskan sedikitnya tiga orang dan menyebabkan tujuh orang lainnya hilang di Filipina tengah dan selatan sejak Badai Tropis Wipha melanda negara itu pada Jumat (18/7). Hal tersebut diungkapkan Dewan Nasional Pengurangan Risiko Bencana dan Manajemen.

3. Filipina rawan badai dan topan

Ilustrasi bendera Filipina (pexels.com/Photo by Krisia V)
Ilustrasi bendera Filipina (pexels.com/Photo by Krisia V)

Setidaknya 20 badai atau topan melanda atau mendekati Filipina setiap tahun. Biasanya, wilayah termiskin di negara itu yang paling parah terkena dampaknya.

Badai yang mematikan dan merusak semakin kuat seiring dengan semakin hangatnya bumi akibat perubahan iklim.

"Ini sulit, karena jika hujan terus berlanjut, sungai akan meluap," kata Avelina Lumangtad, 61 tahun, seorang penyapu jalan di Manila.

Avelina mengatakannya sambil berdiri di samping jalan raya yang terendam banjir. “Banjir itu berbahaya,” ucap dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us