Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tuding Kuba Ikut Bantu Rusia, Ukraina Tutup Kedubes di Havana

ilustrasi bendera Kuba (unsplash.com/limamauro23)
ilustrasi bendera Kuba (unsplash.com/limamauro23)
Intinya sih...
  • Ukraina menolak embargo AS ke Kuba.
  • 25 ribu warga Kuba menjadi relawan perang di Ukraina.
  • Jaringan rekrutmen warga Kuba di Rusia terungkap.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri (Menlu) Ukraina, Andrii Sybiha, pada Kamis (30/10/2025), memutuskan untuk menurunkan hubungan diplomatik dengan Kuba dan menutup Kantor Kedutaan Besar Ukraina di Havana. Langkah ini dilakukan usai menuding Kuba ikut membantu Rusia berperang di Ukraina.  

“Havana sudah bekerja sama dengan Rusia untuk membantu agresi di Ukraina. Maka dari itu kami menurunkan status hubungan diplomatik antara Ukraina dan Kuba,” terangnya. 

Kuba selama ini dikenal sebagai salah satu sekutu terdekat Rusia di kawasan Amerika Latin. Havana juga menolak mengecam invasi skala besar Rusia ke Ukraina pada Februari 2022. 

1. Ukraina tolak pengangkatan embargo AS ke Kuba

Keputusan disampaikan bersamaan dengan pemungutan suara di Majelis Umum PBB soal dorongan akhir dari embargo Amerika Serikat (AS) ke Kuba. Ukraina memutuskan menolak pengangkatan embargo AS ke Kuba. 

“Suara kami bukan untuk melawan rakyat Kuba, kami menghargai hak dan kesejahteraan mereka. Namun, kami menolak otoritas Kuba yang tidak mencegah rekrutmen besar-besaran warga Kuba untuk bergabung dalam militer Rusia,” ungkap Sybiha, dikutip dari Kyiv Post

Sybiha mengatakan bahwa Ukraina selalu konsisten dalam mendukung komitmen prinsip Piagam PBB dan hukum internasional. Langkah ini untuk melawan praktik pelanggaran Piagam PBB. 

2. Warga Kuba menjadi relawan perang terbesar dalam perang Rusia-Ukraina

Pada September, Anggota Parlemen Ukraina, Maryan Zablotskyy mengatakan bahwa terdapat setidaknya 25 ribu warga Kuba yang direkrut oleh militer Rusia. Alhasil, warga Kuba disebut menjadi relawan asing terbesar untuk membantu Rusia dalam perang di Ukraina. 

Dilansir TVP World, setidaknya sudah ada 39 relawan asal Kuba yang tewas dalam perang di Ukraina dan terdapat tiga tawanan asal Kuba. Mereka diduga sudah mendapatkan bayaran hingga 2 ribu dolar AS (Rp32,9 juta) per bulan.  

Sementara itu, Rusia sudah menggunakan tentara asing untuk membantu kepentingan perangnya di Ukraina. Warga asing dari berbagai negara tersebut dijanjikan bayaran tinggi untuk bersedia diterjunkan melawan tentara Ukraina. 

3. Terdapat jaringan rekrutmen warga Kuba di Rusia

Rekrutmen warga Kuba untuk menjadi tentara Rusia sudah tersebar lewat sejumlah media sosial. Warga Kuba dijanjikan dengan bayaran yang tinggi dan akan dibantu dalam relokasi ke Rusia atau bahkan mendapat status kewarganegaraan Rusia untuk dirinya dan keluarganya. 

Dilansir The Moscow Times, grup Facebook bernama Cubanos en Moscu sudah memperlihatkan adanya unggahan kontrak militer untuk warga Kuba di Rusia. Akun Facebook tersebut dibuat oleh perempuan bernama Elena Shuvalova. 

Tak hanya di Facebook, Shuvalova sudah membagikan iklan rekrutmen tentara Rusia untuk warga asing di VK. Di sisi lain, intelijen Inggris mengungkapkan, Rusia juga mengupayakan rekrutmen warga asing, terutama dari negara tetangga, seperti Kazakhstan dan Armenia. 

Sumber: 

https://tvpworld.com/89748725/ukraine-shuts-embassy-in-havana-as-cubans-fight-in-russia

https://www.kyivpost.com/post/63285

https://www.defensenews.com/global/europe/2025/10/30/ukraine-closes-havana-embassy-over-cuban-fighter-pipeline-for-russia/

https://www.themoscowtimes.com/2023/09/05/russian-recruiters-lure-cubans-to-fight-in-ukraine-with-promises-of-money-citizenship-a82360

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Korban Tewas akibat Badai Melissa di Negara-Negara Karibia 50 Orang

31 Okt 2025, 23:58 WIBNews