Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

India Ubah 500 Gerbong Kereta Api Jadi Kasur Pasien Virus Corona

Salat jenazah untuk seorang pasien COVID-19 di New Delhi, India, pada 4 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

New Delhi, IDN Times - Pemerintah India akan mengubah fungsi 500 gerbong kereta api di New Delhi, menjadi tempat untuk merawat pasien virus corona atau COVID-19 alias rumah sakit darurat. Berdasarkan rencana, gerbong sebanyak itu akan disulap menjadi 8.000 kasur untuk mengantisipasi potensi lonjakan kasus dalam beberapa waktu mendatang.

Data yang dihimpun John Hopkins University menunjukkan di India total ada 320.922 kasus COVID-19 per Minggu (14/6). Angka kematian di negara itu berada di titik 9.195 jiwa selama periode yang sama. Menurut Hindustan Times, Delhi berada di urutan ketiga sebagai kota paling terdampak pandemik.

1. Dari 9.698 kasur, hampir 50 persen sudah terisi

Suasana di stasiun kereta Howrah Junction di pinggiran kota Kolkata, India, saat pandemik COVID-19 pada 14 Mei 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Rupak De Chowdhuri

Para pasien COVID-19 di ibu kota dirawat di sejumlah rumah sakit milik pemerintah dan swasta. Sampai saat ini, ada total 9.698 kasur, di mana 4.248 di antaranya masih kosong. Artinya, hampir 50 persen sudah ditempati pasien.

Kekhawatiran akan terjadinya krisis kasur untuk merawat pasien membuat pemerintah mencari alternatif. Menteri Dalam Negeri Amit Shah mengumumkan kebijakan darurat tersebut usai bertemu dengan Kepala Menteri Arvind Kejriwal yang merupakan orang nomor satu di Delhi.

2. Pemerintah juga berencana menjadikan hotel sebagai rumah sakit sementara

Salat jenazah untuk seorang pasien COVID-19 di New Delhi, India, pada 4 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Tak hanya gerbong kereta, demi memenuhi kebutuhan, Kejriwal juga dilaporkan berencana menjadikan 40 hotel dan 77 ruang serbaguna sebagai rumah sakit sementara dalam waktu dekat. Salah satu hotel yang sudah dihubungi adalah Hyatt Regency. Lalu, ada pula wacana untuk menjadi rumah perawatan lansia sebagai tempat merawat pasien COVID-19.

Delhi melaporkan sebanyak 38.959 kasus COVID-19. Jumlah tersebut termasuk penambahan sebesar 2.134 kasus yang dilaporkan pada Minggu (14/6). Kemudian, total 1.271 warga dinyatakan meninggal dunia akibat virus corona yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2 tersebut. Adapun angka kesembuhan pasien sebesar 14.945 orang.

3. Infeksi COVID-19 di ibu kota diprediksi mencapai 550.000 pada bulan depan

Antrean penumpang di sebuah stasiun kereta api di New Delhi, India, pada 1 Juni 2020. ANTARA FOTO/REUTERS/Adnan Abidi

Wakil Kepala Menteri Delhi Manish Sisodia sempat mengatakan pada minggu lalu, kasus COVID-19 di wilayahnya diperkirakan mencapai 550.000 pada akhir Juli. Oleh karena itu, menurut dia, pemerintah perlu segera menyiapkan fasilitas untuk mengakomodasi pasien.

"Hingga 15 Juni, akan ada 44.000 kasus COVID-19 dan kita akan membutuhkan 6.600 kasur. Kita akan mencapai satu lakh (100.000) kasus dan memerlukan 15.000 kasur pada 30 Juni," kata Sisodia kepada wartawan, usai mengadakan pertemuan.

"Pada 15 Juli, kasus-kasus akan sampai pada 2,5 lakh (250.000) dan kita membutuhkan 33.000 kasur dan sampai 31 Juli, akan ada 5,5 lakh (550.000) kasus dan kita butuh 80.000 kasur," imbuh Sisodia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmanudin Wijaya
EditorRochmanudin Wijaya
Follow Us