Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Kecam Keras Serangan Terbaru Israel ke Gaza Saat Ramadan

Ilustrasi Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri. (IDN Times/Fitang Budhi Aditia)

Jakarta, IDN Times - Serangan terbaru Israel ke Gaza menewaskan lebih dari 200 jiwa. Indonesia mengecam serangan yang terjadi saat Ramadan ini.

"Indonesia mengecam keras serangan terbaru Israel ke Gaza yang telah menewaskan setidaknya 232 warga sipil, termasuk anak-anak di bulan suci Ramadan," kata Kementerian Luar Negeri RI dalam pernyataannya, Selasa (18/3/22025).

Kemlu menuturkan, serangan ini hanya menambah rangkaian provokasi Israel yang mengancam gencatan senjata yang terjadi sejak 19 Januari 2025. Serangan tersebut dinilai hanya akan mengganggu prospek negosiasi perdamaian menuju Two State Solution.

1. Indonesia desak DK PBB ambil tindakan

Majelis Umum PBB. (dok. Kemlu RI)

"Indonesia mendesak Dewan Keamanan PBB dan komunitas internasional untuk segera mengambil tindakan guna menghentikan serangan Israel, serta menyerukan semua pihak memulihkan gencatan senjata demi mencegah lebih banyak korban sipil," tegas Kemlu RI.

Kemlu menambahkan, posisi Indonesia tetap konsisten terhadap Palestina. "Indonesia menegaskan kembali posisinya yang konsisten bahwa penghentian pendudukan ilegal Israel adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang adil dan abadi di kawasan," kata mereka.

2. Israel ingin sandera dibebaskan

Sistem pertahanan udara Israel, Iron Dome. (commons.wikimedia.org/Israel Defense Forces)

Serangan Israel ke Gaza adalah sebagai langkah agar Hamas membebaskan semua sandera mereka. Menurut Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon menyalahkan Hamas atas gagalnya perjanjian gencatan senjata. Ia mengeklaim kelompok pejuang itu menolak menyetujui perpanjangan perjanjian.

"Sudah saatnya bagi negara-negara di dunia untuk menganggap serius komitmen teguh kami untuk memulangkan semua sandera kami, dan mengalahkan musuh," Danon dalam sebuah pernyataan. 

"Kami tidak akan menunjukkan belas kasihan terhadap musuh-musuh kami sementara sandera kami mendekam di terowongan-terowongan teror Hamas," lanjut dia.

3. Israel hancurkan gencatan senjata

ilustrasi Gaza (Unsplash.com/Mohammed Ibrahim)

Hamas menuduh Israel membatalkan kesepakatan gencatan senjata yang diperjuangkan dengan keras, membuat nasib 59 sandera yang masih ditahan di Gaza menjadi tidak pasti. Tekanan intens Israel yang diperbarui terhadap Hamas terjadi ketika ketegangan berkobar di tempat lain di Timur Tengah, pemasok utama minyak ke pasar global, yang telah melihat perang Gaza menyebar ke Lebanon, Yaman, dan Irak.

Militer Israel, yang mengatakan telah menyerang puluhan target, mengatakan serangan akan terus berlanjut selama diperlukan dan akan melampaui serangan udara, meningkatkan prospek bahwa pasukan darat Israel dapat melanjutkan pertempuran.

Serangan itu jauh lebih luas dalam skala daripada serangkaian serangan pesawat tak berawak biasa yang dikatakan militer Israel telah dilakukan terhadap individu atau kelompok kecil yang diduga pejuang dan menyusul upaya selama berminggu-minggu yang gagal untuk menyetujui perpanjangan gencatan senjata yang disepakati pada 19 Januari.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us