Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Indonesia Kecam Keras Serangan terhadap Yahudi di Pantai Bondi Sydney

Ilustrasi Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri. (IDN Times/Fitang Budhi Aditia)
Ilustrasi Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri. (IDN Times/Fitang Budhi Aditia)
Intinya sih...
  • Komunitas Muslim Australia kecam serangan di Bondi, menyatakan serangan terhadap semua warga Australia dan menuntut pertanggungjawaban penuh bagi pelaku.
  • Terduga pelaku memiliki hubungan ayah-anak, dengan sang ayah yang tewas merupakan pemegang izin resmi kepemilikan senjata api.
  • Serangan terjadi saat perayaan Hanukkah di Sydney, menunjukkan solidaritas dengan komunitas Yahudi dan pemimpin Yahudi mengajak untuk saling mendukung.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Serangan di Pantai Bondi, Sydney menewaskan 15 jiwa, termasuk seorang bocah 10 tahun. Insiden ini menyisakan pedih mendalam dan kecaman dari negara sahabat, termasuk Indonesia.

“Pemerintah Republik Indonesia mengutuk keras aksi kekerasan yang terjadi di Pantai Bondi, Sydney, pada 14 Desember 2025, yang mengakibatkan korban jiwa dan luka-luka,” demikian dikutip dari pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Senin (15/12/2025).

Kemlu menyatakan belasungkawa terhadap keluarga dan kerabat korban. RI juga menyampaikan rasa solidaritas kepada pemerintah dan rakyat Australia atas insiden ini.

“Ungkapan belasungkawa kami yang mendalam kepada keluarga dan sahabat para korban, serta turut mendoakan para korban yang mengalami luka-luka,” kata Kemlu RI.

“Indonesia menyampaikan rasa solidaritas kepada Pemerintah dan rakyat Australia di masa yang sulit ini,” sambung mereka.

1. Komunitas Muslim Australia juga kecam serangan di Bondi

Beberapa komunitas Muslim di Australia telah mengeluarkan kecaman atas serangan Bondi. Dewan Imam Nasional Australia, sebuah badan yang mewakili imam dan Muslim di negara itu juga mengeluarkan pernyataan mengecam serangan.

"Meskipun serangan ini menargetkan komunitas Yahudi, pada kenyataannya ini adalah serangan terhadap kita semua, termasuk komunitas Muslim. Tindakan teroris yang kejam ini merupakan serangan terhadap semua warga Australia,” kata mereka, dilansir dari ABC News.

"Antisemitisme, yang diekspresikan melalui kebencian, pelecehan, dan kekerasan yang diarahkan kepada komunitas Yahudi, tidak memiliki tempat di masyarakat kita," tambahnya.

Mereka mendesak komunitasnya untuk memberikan dukungan dan penghiburan. "Kami mendesak komunitas dan perwakilan untuk menghubungi tetangga, teman, dan kolega Yahudi mereka untuk menawarkan dukungan dan penghiburan selama masa sulit ini."

Aliansi Muslim Australia, yang terdiri dari organisasi Muslim di seluruh negeri, mengatakan dalam sebuah pernyataan, mereka yang bertanggung jawab harus dimintai pertanggungjawaban sepenuhnya dan menghadapi kekuatan hukum sepenuhnya.

2. Terduga pelaku memiliki hubungan ayah-anak

Kepolisian New South Wales (NSW) mengungkap dua terduga pelaku dalam insiden penembakan di Sydney memiliki hubungan ayah dan anak. Komisaris Kepolisian NSW Mal Lanyon menyatakan, keduanya telah memiliki keterkaitan yang cukup lama dengan Australia, meski penyelidikan terkait latar belakang mereka masih terus berlangsung.

Dalam keterangannya kepada media, Lanyon mengatakan pihak kepolisian masih membatasi informasi yang dapat disampaikan agar tidak mengganggu proses hukum.

“Kami masih mempelajari latar belakang kedua orang tersebut. Pada tahap ini kami mengetahui sangat sedikit tentang mereka,” ujarnya, seraya menegaskan bahwa penyelidikan masih berjalan.

Lanyon mengungkapkan sang ayah, yang berusia 50 tahun dan tewas dalam insiden tersebut, merupakan pemegang izin resmi kepemilikan senjata api. Ia menjelaskan, pria tersebut memenuhi syarat untuk memperoleh lisensi senjata api untuk keperluan berburu rekreasional.

“Dia adalah anggota klub senjata dan berhak, berdasarkan undang-undang senjata api, untuk mendapatkan lisensi senjata api,” kata Lanyon.

Menurut Lanyon, ayah dari terduga pelaku memegang lisensi kategori AB yang mengizinkannya memiliki senjata laras panjang. Ia juga menegaskan bahwa proses penerbitan lisensi senjata api di NSW dilakukan melalui pemeriksaan ketat.

Sementara itu, anak laki-laki berusia 24 tahun saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Lanyon mengatakan, berdasarkan kondisi medisnya, ada kemungkinan ia akan menghadapi tuntutan pidana.

“Kami memiliki seorang pria berusia 24 tahun yang saat ini berada di rumah sakit. Berdasarkan kondisi medisnya, besar kemungkinan orang tersebut akan menghadapi tuntutan pidana,” kata Lanyon.

Kewarganegaraan kedua terduga pelaku masih dirahasiakan.

3. Serang perayaan Hanukkah di Sydney

Serangan ini terjadi di saat hari pertama perayaan Hanukkah. Beberapa orang sangat ingin menunjukkan solidaritas secara terbuka dengan komunitas Yahudi, dengan seorang perempuan yang menyampirkan bendera Israel di pundaknya, sementara yang lain muncul mengenakan kippah, atau topi Yahudi.

Para pemimpin Yahudi juga hadir untuk berbicara kepada kerumunan dan media. Seorang rabi mengatakan bahwa komunitas Yahudi perlu meningkatkan peran mereka di saat seperti ini.

“Saling mendukung, dan kita akan melewati ini, dan kita tahu bahwa komunitas Australia akan membantu kita melakukannya,” tuturnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in News

See More

Aksi Heroik Ahmed, Tukang Buah Adang Penembak di Sydney Tuai Pujian

15 Des 2025, 15:56 WIBNews