“Kami masih mempelajari latar belakang kedua orang tersebut. Pada tahap ini kami mengetahui sangat sedikit tentang mereka,” ujarnya, seraya menegaskan bahwa penyelidikan masih berjalan.
Polisi Sydney Ungkap Pelaku Penembakan di Bondi Beach Ayah-Anak

- Kepolisian NSW mengungkap dua terduga pelaku penembakan di Sydney adalah ayah dan anak.
- Ayah yang tewas dalam insiden tersebut memiliki lisensi resmi kepemilikan senjata api untuk berburu rekreasional.
- Anak laki-laki berusia 24 tahun masih menjalani perawatan di rumah sakit dan kemungkinan akan menghadapi tuntutan pidana.
Jakarta, IDN Times – Kepolisian New South Wales (NSW) mengungkap dua terduga pelaku dalam insiden penembakan di Sydney memiliki hubungan ayah dan anak. Komisaris Kepolisian NSW Mal Lanyon menyatakan, keduanya telah memiliki keterkaitan yang cukup lama dengan Australia, meski penyelidikan terkait latar belakang mereka masih terus berlangsung.
Dalam keterangannya kepada media, Lanyon mengatakan pihak kepolisian masih membatasi informasi yang dapat disampaikan agar tidak mengganggu proses hukum.
Dikutip dari ABC News pada Senin (15/12/2025), Lanyon mengungkapkan sang ayah, yang berusia 50 tahun dan tewas dalam insiden tersebut, merupakan pemegang izin resmi kepemilikan senjata api. Ia menjelaskan, pria tersebut memenuhi syarat untuk memperoleh lisensi senjata api untuk keperluan berburu rekreasional.
“Dia merupakan anggota klub senjata dan berhak, berdasarkan undang-undang senjata api, untuk mendapatkan lisensi senjata api,” kata Lanyon.
Menurut Lanyon, ayah dari terduga pelaku memegang lisensi kategori AB yang mengizinkannya memiliki senjata laras panjang. Ia juga menegaskan bahwa proses penerbitan lisensi senjata api di NSW dilakukan melalui pemeriksaan ketat.
“Registri senjata api melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua permohonan untuk memastikan seseorang layak dan pantas memegang lisensi senjata api,” ujarnya.
Sementara itu, anak laki-laki berusia 24 tahun saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Lanyon mengatakan, berdasarkan kondisi medisnya, ada kemungkinan ia akan menghadapi tuntutan pidana.
“Kami memiliki seorang pria berusia 24 tahun yang saat ini berada di rumah sakit. Berdasarkan kondisi medisnya, besar kemungkinan orang tersebut akan menghadapi tuntutan pidana,” kata Lanyon.
Meski demikian, Lanyon menegaskan, pihaknya berhati-hati dalam menyampaikan detail lebih lanjut demi menjaga proses hukum. Saat ditanya mengenai status kewarganegaraan kedua terduga pelaku, ia menolak memberikan komentar.
“Saya tidak siap untuk mengomentari hal itu,” ujarnya.


















