Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Inggris Tuduh Rusia Berniat Serang Fasilitas Bawah Laut Negara Barat 

Ilustrasi Bendera Inggris. (pixabay.com/terimakasih0)
Ilustrasi Bendera Inggris. (pixabay.com/terimakasih0)

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Inggris, Ben Wallace, mengungkap kemungkinan Rusia berniat menyerang fasilitas bawah laut negara-negara Barat. Wallace juga menyatakan bahwa hal itu sangat mungkin untuk dilakukan Rusia dengan kekuatan militernya.

Pernyataan itu disampaikan saat dia melakukan konferensi pers bersama Menteri Pertahanan Norwegia, Bjorn Arild Gram pada Kamis (18/5/2023). Konferensi dilakukan setelah kedua menteri pertahanan menandatangani peningkatan kerja sama pertahanan bawah laut Inggris-Norwegia di markas militer Northwood, dilansir dari The Independence.

1. Kemampuan militer Rusia sangat mumpuni untuk lancarkan serangan

Wallace menilai, Rusia sangat mungkin melakukan serangan tersebut mengingat kemampuan militer bawah lautnya yang sangat baik.

Rusia diketahui memiliki berbagai jenis kapal selam dan pengintai, yang didesain khusus untuk melakukan sabotase dan serangan fasilitas bawah laut yang vital bagi musuh-musuhnya. 

"Apa yang dapat kita katakan tanpa keraguan adalah bahwa Rusia memiliki niat dan kemampuan untuk menargetkan infrastruktur nasional penting Barat. Oleh karena itu, kita juga harus memiliki niat dan kemampuan untuk melindunginya," kata Wallace, dikutip dari Daily Mail

Saat ditanyai mengenai apakah Inggris mengetahui adanya infrastruktur bawah laut yang telah disabotase Rusia, Wallace mengatakan bahwa informasi mengenai sejauh mana Inggris mengetahui operasi rahasia Rusia tidak boleh sampai diketahui Kremlin. 

2. Inggris-Norwegia tingkatkan kerja sama pertahanan bawah laut

Inggris dan Norwegia resmi melakukan peningkatan kerja sama pertahanan untuk melindungi fasilitas energi dan komunikasi dari serangan bawah laut.

Kebijakan ini dinilai sebagai respons atas kekhawatiran kedua negara, pascakebocoran pipa Nord Stream yang diduga didalangi oleh Rusia. Namun, kedua menteri enggan memberi komentar secara eksplisit mengenai dugaan tersebut.

Kerja sama diharapkan bisa meningkatkan kemampuan kedua negara untuk mendeteksi kapal selam, ancaman ranjau serta meningkatkan pertahanan di Atlantik Utara. Kementerian Pertahanan Inggris juga menyatakan harapannya agar sekutu lain bergabung dengan kegiatan mereka. 

Sebagai tindak lanjut perjanjian ini, kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris, RFA Proteus mulai Juli akan melakukan patroli di berbagai infrastruktur penting.

"Saya sepenuhnya mengharapkan sebagian besar area yang akan diawasi adalah Norwegia dan Inggris, di mana terdapat pipa gas, pembangkit listrik tenaga angin, serta kabel elektronik dan kabel optik kita," ujar Ben Wallace.

3. Ukraina mulai gunakan rudal jelajah pemberian Inggris

Dalam konferensi pers tersebut, Wallace juga menyinggung perkembangan situasi di Ukraina. Ia mengonfirmasi bahwa rudal jelajah pemberian Inggris, Storm Shadow, mulai digunakan di Ukraina.

Wallace menolak untuk memberikan informasi lebih detail terkait penggunaan rudal jarak jauh tersebut. Namun, ia mengklaim bahwa rudal tersebut mampu menyerang pusat kontrol dan komando Rusia yang terletak jauh dari garis depan pertempuran.

"Ini merupakan salah satu upaya pengurangan dampak, jika Anda tidak dapat memasok pesawat tempur, apakah Anda dapat membantu menyediakan salah satu hal yang dapat dihasilkan oleh pesawat tempur, yaitu serangan jarak jauh. Dan ya, kita dapat melakukannya dengan Storm Shadow" kata Ben Wallace.

Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, telah mendesak para pemimpin Barat untuk memasok pesawat tempur NATO ke negaranya, terutama F-16, dilansir The National News

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Vanny El Rahman
EditorVanny El Rahman
Follow Us