Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Israel Ancam Bunuh Pemimpin Houthi Jika Konflik Berlanjut

Kelompok Houthi memprotes serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi di Sana'a pada bulan September 2015. (commons.wikimedia.org/Henry Ridgwell)
Intinya sih...
  • Anak buah menteri energi Israel mengancam akan membunuh pemimpin Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi
  • Houthi klaim telah menembak jatuh drone AS dan mengancam akan terus menyerang Israel sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina
  • Israel melancarkan serangan udara di Yaman sebagai balasan atas serangan rudal dan drone dari Houthi

Jakarta, IDN Times – Sebuah ancaman terhadap kelompok Houthi Yaman, muncul dari pernyataan Menteri Energi Israel, Eli Cohen, pada Senin (30/12/2024). Dalam pernyataan itu, ia mengancam akan membunuh pemimpin Houthi, Abdul-Malik al-Houthi, di tengah ketegangan yang terus meningkat.

"Saya mengirim pesan kepada pemimpin Houthi bahwa jika dia meneruskan tindakannya, dia akan berakhir seperti pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah," kata Cohen, dilansir Anadolu Agency.

Sinwar dibunuh oleh militer Israel di Rafah di Jalur Gaza selatan pada 16 Oktober, sementara Nasrallah dibunuh dalam serangan Israel di ibu kota Lebanon pada 27 September.

"Fokus kami sekarang adalah Yaman dan Iran. Harus dikatakan bahwa kecuali Iran dirugikan, ketidakstabilan di Timur Tengah akan terus berlanjut," tambahnya.

1. Situasi di Timur Tengah terus memanas

Konflik di Timur Tengah kini semakin memanas. Keberadaan Houthi sebagai aktor non-negara turut meningkatkan eskalasi konflik belakangan ini.

Pada Sabtu, Houthi mengklaim telah menembak jatuh sebuah drone jenis MQ-9 Reaper milik AS. Insiden itu terjadi di provinsi Al Bayda, sebelah tenggara Sanaa, Yaman.

Dilansir NewsWeek, juru bicara militer untuk pejuang Houthi, Yahya Saree, mengatakan mereka menggunakan rudal permukaan-ke-udara buatan lokal untuk menembak drone itu.

Ia mengungkap bahwa itu adalah drone AS ke-13 yang ditembak jatuh oleh pasukan Houthi sejak Oktober lalu. 

2. Houthi tak peduli intensitas serangan Israel ke Yaman

Kelompok Houthi memprotes serangan udara oleh koalisi pimpinan Saudi di Sana'a pada bulan September 2015. (commons.wikimedia.org/Henry Ridgwell)

Dilansir BBC, seorang pejabat politik Houthi pada Jumat mengatakan kelompoknya akan terus menyerang Israel meskipun serangan udara meningkat di Yaman. Langkah ini diambil sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.

“Houthi akan meningkatkan penargetan militer terhadap Israel hingga menghentikan genosida di Gaza," kata pejabat bernama Mohammed al-Bukhaiti itu.

Pada Kamis, pesawat tempur Israel menyerang bandara internasional di ibu kota Yaman, Sanaa, dan pelabuhan serta pembangkit listrik di pantai Laut Merah. Insiden itu menewaskan sedikitnya empat orang.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, memperingatkan bahwa tanggapannya terhadap serangan rudal dan drone selama lebih dari setahun oleh kelompok yang didukung Iran itu baru saja dimulai.

3. Situasi yang semakin mengkhawatirkan bagi kemanusiaan

Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, telah mengungkapkan keprihatinannya atas eskalasi yang terus meningkat saat ini. Ia menyebut serangan yang menargetkan pelabuhan dan bandara di Yaman pekan lalu sangat mengkhawatirkan.

”Serangan tersebut menimbulkan risiko serius bagi operasi kemanusiaan,” kata Guterres.

Houthi, yang menguasai Yaman barat laut, mulai menyerang Israel dan pelayaran internasional di Laut Merah tak lama setelah dimulainya perang antara Israel dan Hamas di Gaza pada Oktober 2023.

Israel telah melancarkan empat putaran serangan udara terhadap Houthi sejak Juli sebagai balasan atas 400 rudal dan drone. Menurut militer Israel, langkah itu merupakan pembalasan Israel atas rudal Yaman yang sebagian besar ditembak jatuh.

AS dan Inggris juga telah melancarkan serangan udara di Yaman sebagai tanggapan atas serangan kelompok tersebut terhadap puluhan kapal dagang di Laut Merah selatan dan Teluk Aden.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Zidan Patrio
EditorZidan Patrio
Follow Us