Israel Kerahkan Militer ke Lembah Yordan Demi Menindas Warga Palestina

Jakarta, IDN Times - Israel pada Rabu (16/2/2022) mengerahkan puluhan pasukan ke daerah Ain Al-Hilweh di Lembah Yordan utara, untuk mengadakan latihan tempur. Aref Daraghmeh, aktivis hak asasi manusia, menuturkan kepada Kantor Berita WAFA bahwa sejumlah tentara Israel dikerahkan di sekitar tenda-tenda komunitas Palestina.
Lembah Yordan merupakan sebidang tanah yang membentang sepanjang Sungai Yordan. Wilayah tersebut merupakan rumah bagi sekitar 65 ribu penduduk Palestina dan merupakan sekitar 30 persen dari Tepi Barat.
1. Israel berusaha mengintimidasi warga Palestina
Latihan tempur yang digelar Israel di Lembah Yordan sudah dimulai sejak 25 Januari lalu. Pasukan Israel berusaha mengintimidasi warga Palestina dengan mengerahkan personel militer.
Menurut lembaga HAM, B’Tselem, pasukan Israel melakukan pengusiran dari wilayah itu. Beberapa keluarga dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka. Pasukan Zionis tersebut juga menghancurkan ladang dan membunuh ternak milik warga.
Sementara, satu orang dilaporkan terbunuh pada 7 Februari 2022 di Khirbet Jabaris, sebelah barat al-Farisiyah.
Pada 13 Februari, pasukan militer datang ke daerah barat Hamamat al-Malih, sekitar lima kilometer dari komunitas al-Burj. Para tentara mendirikan tenda di sana dan puluhan dari mereka berlatih di ladang penduduk di sebelah barat al-Burj dan menembakkan peluru tajam. Selain itu, tank juga berlatih di padang rumput dan mengganggu para penggembala.
2. Usaha untuk membangunan komunitas Yahudi di Lembah Yordan

Israel telah memobilisasi sekitar 11 ribu warga Yahudi ke Lembah Yordan sejak negara Zionis tersebut mencaplok Tepi Barat pada 1967. Beberapa pemukiman tempat mereka tinggal hampir seluruhnya dibangun di atas tanah pribadi Palestina.
Militer Israel juga telah menetapkan sekitar 46 persen Lembah Yordan sebagai zona militer tertutup sejak awal pendudukan. Mereka menggunakan dalih latihan militer untuk secara paksa menggusur keluarga Palestina yang tinggal di sana, sebagai bagian dari kebijakan pembersihan etnis dan menghambat pembangunan Palestina di daerah tersebut.
Sekitar 6.200 warga Palestina tinggal di 38 komunitas di tempat-tempat yang diperuntukkan bagi penggunaan militer, dan harus mendapatkan izin dari otoritas Israel untuk masuk serta tinggal di komunitas mereka.
3. Tindakan Israel dinilai sebagai pelanggaran

Tindakan Israel atas wilayah Lembah Yordan disebut telah melanggar hukum internasional. Warga Palestina yang tinggal di wilayah tersebut kerap menghadapi pembatasan akses sumber daya dan layanan.
Sementara itu, Israel mengeksploitasi sumber daya di wilayah tersebut untuk menghasilkan keuntungan dengan mengalokasikan lahan yang luas dan sumber daya air untuk kepentingan pemukim Yahudi.
Politisi Israel telah memperjelas dalam beberapa kesempatan, Lembah Yordan yang sangat strategis akan tetap berada di bawah kendali mereka dalam segala kemungkinan.