Jerman Gerebek Pusat Scam Terbesar di Eropa, Sita Uang Tunai Rp17 M

Jakarta, IDN Times - Polisi Jerman berhasil menggerebek pusat jaringan scam terbesar di Eropa. Mereka mengatakan bahwa pusat tersebut bertanggung jawab atas ribuan panggilan telepon penipuan setiap hari.
Pada Kamis (2/5/2024), otoritas Jerman menyampaikan bahwa penggerebekan melibatkan berbagai negara, termasuk Albania, Bosnia, Kosovo dan Lebanon. Sekitar 21 orang berhasil ditangkap pada operasi yang dilakukan 18 April.
1. Investigasi dimulai sejak Desember 2023

Menteri dalam negeri negara bagian Baden-Wuerttemberg, Thomas Strobl, mengatakan penggerebekan termasuk dalam Operasi Pandora. Setidaknya ada 12 pusat yang digerebek.
Dilansir RTE, para penelepon berpura-pura sebagai kerabat dekat, pegawai bank, agen layananan pelanggan atau petugas polisi.
"Berbagai taktik manipulasi dilakukan untuk mengejutkan dan menipu korban agar tabungan mereka habis," kata Europol.
Investigasi telah dimulai sejak Desember 2023, ketika seorang teller bank curiga terhadap permintaan nasabah untuk menarik uang tunai dalam jumlah besar. Dia kemudian memberitahu polisi, yang menghentikan korban menyerahkan uang kepada penipu.
2. Polisi berhasil mencegah kerugian Rp172,7 miliar
Polisi mengumpulkan nomor telepon yang digunakan para penipu. Nomor itu pun dilacak dan dikaitkan dalam operasi skala besar yang melahirkan penyelidikan lebih luas.
Kantor Polisi Kriminal Negara Jerman telah mendirikan pusat panggilannya sendiri untuk melawan kegiatan kriminal internasional, dengan tugas utama mencegah penipuan.
Dilansir Barron's, lebih dari 100 perwira Jerman ditugaskan untuk mendengar panggilan dari pusat scam secara real-time. Mereka bekerja sepanjang waktu, memantau hingga 30 percakapaan pada saat bersamaan.
Pihak berwenang Baden-Wuerttemberg dan Europol mengatakan, polisi berhasil memperingatkan calon korban yang terancam kerugian sebesar 10 juta euro atau Rp172,7 miliar, dalam sekitar 6 ribu kasus.
"(Telepon penipuan) sangat berbahaya dan tidak bermoral karena mempermainkan ketakutan dan kebutuhan masyarakat," kata Strobl.
3. Polisi berhasil menyita uang tunai Rp17,2 miliar
Dari 21 orang yang ditangkap, 16 orang ditahan di penjara di Balkan Barat dan Lebanon. Sembilan orang dari mereka bertanggung jawab atas penipuan tersebut.
Dilansir Deutsche Welle, polisi mengatakan berhasil mengamankan bukti elektronik, catatan tulisan tangan, dan menyita lebih dari 1 juta euro (Rp17,2 miliar) uang tunai serta aset lain selama penggerebekan.
Bukti-bukti sedang dianalisis, dengan harapan mendapat informasi lebih lanjut tentang pusat scam dan lebih banyak penipu yang terungkap.
Peta rincian jaringan kriminal penipuan itu fokusnya berbeda tiap negara, tapi disebut sangat terkoodinasi. Penipuan penagihan utang dilakukan dari Bosnia-Herzegovina. Penipuan perbankan daring dilakukan dari Kosovo dan penipuan investasi dilakukan dari Albania. Di Lebanon, para penipu spesialis melakukan panggilan telepon penipuan kartu prabayar.