Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jet Tempur Israel Serang Gereja dan Rumah Sakit di Beirut Selatan

Bendera Lebanon. (Unsplash.com/Charbel Karam)
Bendera Lebanon. (Unsplash.com/Charbel Karam)
Intinya sih...
  • Jet tempur Israel melancarkan 27 serangan udara di Lebanon, menargetkan lokasi sipil dan keagamaan di Beirut selatan.
  • Israel juga melakukan serangan udara di beberapa kota perbatasan di Lebanon selatan, menghancurkan beberapa rumah dan gereja.
  • Kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) menyatakan bahwa militer akan terus menyerang Lebanon hingga warga Israel yang mengungsi dari utara dapat kembali.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kantor Berita Nasional milik pemerintah Lebanon melaporkan bahwa Jet tempur Israel melancarkan 27 serangan udara yang menargetkan lokasi sipil dan keagamaan di Lebanon pada Minggu (17/11/2024).

Disebutkan bahwa serangan udara itu menargetkan sekitar Gereja Our Lady of Salvation di dekat Rumah Sakit Saint George di daerah Hadath di pinggiran selatan Beirut. Serangan udara Israel lainnya juga menargetkan bangunan perumahan 12 lantai di dekat Gereja Mar Michael di lingkungan Chiyah, Beirut selatan.

1. Israel klaim serangan itu menyasar aset dan kepentingan Hizbullah

Jet tempur Israel juga melakukan serangan udara di lingkungan Burj al-Barajneh di Beirut selatan. Belum ada laporan langsung mengenai korban jiwa, namun serangan udara itu menyebabkan kerusakan parah pada bangunan di dekatnya. Serangan tersebut terjadi tak lama setelah tentara Israel mengeluarkan perintah evakuasi segera bagi penduduk di wilayah yang menjadi sasaran. 

Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, memperingatkan dalam sebuah pernyataan bahwa tentara akan bertindak terhadap aset dan kepentingan Hizbullah di wilayah yang menjadi sasaran.

Sementara itu, jet tempur Israel melakukan 16 serangan udara di beberapa kota perbatasan di Lebanon selatan, termasuk Jibchit, Aaba, Deir al-Zahrani, dan Bent Jbeil di distrik Nabatieh, menghancurkan beberapa rumah.

Serangan Israel dengan pesawat tak berawak juga menargetkan sebuah rumah di dekat Gereja St. George di kota Jdeida, yang memicu kebakaran di bangunan tersebut dan menyebabkan kerusakan pada gereja dan bangunan di dekatnya. Israel juga menargetkan dua rumah di kota Tura dan Ma'rakah di Lebanon selatan, Anadolu Agency melaporkan

2. Militer Israel akan terus menyerang hingga dapat membawa kembali penduduk Israel utara

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi. (x.com/Israel Defense Forces)
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi. (x.com/Israel Defense Forces)

Kepala staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Herzi Halevi, mengatakan bahwa militer akan terus menyerang Lebanon hingga warga Israel yang mengungsi dari utara dapat kembali.

"Hizbullah telah membayar harga yang mahal, rantai komandonya telah runtuh, banyak anggotanya telah terbunuh, dan infrastruktur yang luas telah dibongkar," ujarnya dalam sebuah pernyataan.

Israel juga menuntut agar kelompok Hizbullah mundur ke wilayah utara Sungai Litani, sekitar 30 km dari perbatasan dengan Israel.

Serangan Israel selama akhir pekan ini terjadi saat pejabat Lebanon dan Hizbullah mempelajari rancangan proposal yang diajukan oleh Amerika Serikat (AS). Seorang pejabat tinggi pemerintah di Beirut mengatakan bahwa Duta Besar AS Lisa Johnson telah mengajukan usulan berisi 13 poin, guna menghentikan konflik Israel-Hizbullah.

Usulan itu mencakup gencatan senjata selama 60 hari, di mana Lebanon akan mengerahkan pasukan ke perbatasan. Namun, pihak Israel belum merespons rencana tersebut.

3. Dampak perang Israel-Hizbullah

Israel telah melancarkan serangan udara di Lebanon sejak akhir September, setelah setahun terlibat dalam perang lintas perbatasan dengan Hizbullah akibat perang Israel di Jalur Gaza. Pihaknya juga telah memperluas konflik dengan melakukan serangan darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober.

Menurut otoritas kesehatan Lebanon pada 17 November 2024, lebih 3.452 orang tewas, 14.664 orang terluka, dan lebih dari 1 juta orang mengungsi akibat serangan Israel sejak Oktober 2023.

Di sisi lain, Israel mengatakan serangan Hizbullah telah menewaskan sekitar 100 warga sipil dan tentara di Israel utara, Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, dan Lebanon selatan selama setahun terakhir.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rahmah N
EditorRahmah N
Follow Us