Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Junta Militer Gabon Janjikan Pemilu pada Agustus 2025

ilustrasi bendera Gabon (Pixabay.com/Chickenonline)
ilustrasi bendera Gabon (Pixabay.com/Chickenonline)

Jakarta, IDN Times - Gabon pada Senin (13/11/2023) mengumumkan bahwa pemilu akan dilakukan pada Agustus 2025. Perdana Menteri (PM) Gabon yang baru, Raymond Ndong Sima, mengatakan transisi dua tahun sebelum pemilu merupakan tujuan yang masuk akal.

Militer Gabon menggulingkan kekuasaan Presiden Ali Bongo pada Agustus 2023. Gabon sendiri telah dikuasai oleh keluarga Bongo selama lebih dari 50 tahun. Brice Oligui Nguema, sepupu Ali Bongo, merupakan pemipin kudeta militer tersebut.

1. Dua tahun masa transisi sebelum pemilu

Usai kudeta militer, Gabon saat ini dipimpin oleh pemerintahan transisi yang dikendalikan oleh junta. Raymond Ndong Sima ditunjuk sebagai PM Gabon oleh pemimpin kudeta Brice Oligui Nguema untuk memimpin transisi.

Dilansir Deutsche Welle, juru bicara pemerintah Ulrich Manfoumbi menguraikan tentang rencana pemilu pada Agustus 2025. Itu juga akan menjadi masa akhir dari pemerintahan transisi.

Dia mengatakan, kabinet saat ini telah mengadopsi kerangka waktu transisi tersebut, yang perlu disetujui pada konferensi nasional bulan April tahun depan. Konferensi yang dimaksud adalah Dialog Nasional Inklusif yang akan terdiri dari semua aktor penting negara.

2. Jadwal dapat direvisi

Rencana baru pemerintah bukan jadwal final. Itu hanyalah usulan atau rancangan waktu indikatif, sehingga bisa direvisi dan masih memerlukan persetujuan.

Dilansir BBC, konstitusi baru Gabon juga akan diajukan pada Oktober tahun depan dan akan diadopsi pada akhir tahun melalui referendum.

Para pemimpin transisi Gabon saat ini dinilai telah mengambil langkah-langkah yang bertujuan membangun kembali kepercayaan. Ini termasuk menangkap mereka yang dituduh melakukan penggelapan dana negara, pemalsuan, dan kejahatan lain.

Ibu Negara Sylvia Bongo dan putranya Noureddin Bongo Valentin didakwa melakukan korupsi. Namun, para analis mengatakan keluarga besar Bongo beserta sekutunya diperkirakan masih dapat mempertahankan mempertahankan posisi kekuasaan.

3. Gagal meratakan ekonomi rakyat

Ali Bongo Ondimba (Twitter.com/Ali Bongo Ondimba)
Ali Bongo Ondimba (Twitter.com/Ali Bongo Ondimba)

Anggota pemerintah saat ini tidak dapat mencalonkan diri dalam pemilu mendatang. Namun, Jenderal Oligui Nguema yang memimpin kudeta, tidak dilarang untuk ikut mencalonkan diri.

Belum diketahui dengan pasti apakah dia berniat melakukannya.

Dilansir Reuters, rezim keluarga Bongo telah memerintah Gabon sejak 1967 hingga dikudeta pada Agustus tahun ini. Para penentang keluarga tersebut mengatakan, rezim Bongo tidak berbuat banyak dalam membagi kekayaan minyak dan pertambangan negara kepada 2 juta penduduknya.

Kudeta di Gabon adalah salah satu dari delapan kudeta yang terjadi di negara-negara Afrika Barat dan Tengah sejak 2020.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pri Saja
EditorPri Saja
Follow Us