Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Jurnalis AS Ditahan saat Liput Aksi Pemukim Israel di Tepi Barat

ilustrasi penangkapan (pexels.com/Servet photograph)

Jakarta, IDN Times - Eric Maddox, seorang jurnalis asal Amerika Serikat (AS), ditahan oleh militer Israel saat meliput demonstrasi yang dilakukan oleh pemukim Israel di kota Hebron, Tepi Barat yang diduduki.

Issa Amro, pendiri Youth Against Settlements, mengatakan bahwa sebelum ditangkap, Maddox sempat diserang oleh pemukim Israel saat mendokumentasikan demonstrasi provokatif tersebut. Dalam video yang beredar di media sosial, Maddox terlihat dikelilingi oleh tentara Israel yang memborgol dan membawanya pergi.

“Tentara Israel menangkap seorang jurnalis, aktivis, dan podcaster Amerika, Eric Maddox, ketika dia sedang merekam pelanggaran yang dilakukan pemukim di Hebron,” kata Issa Amro, pendiri Youth Against Settlements, kepada Anadolu pada Sabtu (17/5/2025) malam.

1. Israel dianggap berupaya cegah siapapun mengekspos pelanggaran di Hebron

Menurut Amro, penahanan Maddox menunjukkan bahwa Israel tidak menginginkan siapapun mendokumentasi dan mengungkap apa yang terjadi di Hebron kepada dunia.

Dilansir dari The New Arab, Amro juga pernah menjadi sasaran intimidasi oleh pasukan dan pemukim Israel awal bulan ini setelah kemunculan dirinya dalam film dokumenter BBC berjudul "The Settlers". Film karya jurnalis investigasi, Inggris Louis Theroux, ini menyoroti penderitaan warga Palestina di Tepi Barat.

Dalam unggahan tertanggal 3 Mei 2025, aktivis tersebut membagikan video yang menunjukkan tentara dan pemukim Israel menyerbu rumahnya di Hebron. Ia mengatakan bahwa polisi memperingatkannya untuk tidak mengajukan pengaduan atau ia akan ditangkap.

2. Sutradara Palestina Hamdan Ballal juga diserang dan ditangkap oleh pasukan Israel

Pada Maret lalu, Hamdan Ballal, salah satu sutradara film dokumenter pemenang Oscar 'No Other Land', diserang oleh pemukim Israel di rumahnya di di desa Susiya, Tepi Barat yang diduduki. Ia juga sempat ditahan di pangkalan militer Israel selama sehari, dengan kondisi mata tertutup dan dipaksa tidur di bawah AC yang sangat dingin.

Serangan tersebut dianggap sebagai bentuk pembalasan atas pengakuan internasional terhadap karyanya, yang menggambarkan perjuangan rakyat Palestina di bawah pendudukan Israel.

"Warga Palestina di desa telah diserang secara fisik oleh para pemukim Israel hampir setiap hari. Kekerasan pemukim meningkat di sini. Mungkin ini balas dendam karena film 'No Other Land' dan penghargaan Oscar yang kami terima," kata Basel Adra, rekan sesama sutradara di film tersebut.

3. Serangan pemukim dan tentara Israel meningkat sejak dimulainya perang di Gaza

Serangan pemukim dan pasukan Israel telah meningkat di Tepi Barat yang diduduki sejak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023.

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 968 warga Palestina di wilayah tersebut telah tewas dan lebih dari 7 ribu lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Sejak menguasai Tepi Barat dan Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah pada 1967, Israel telah membangun sekitar 160 permukiman yang kini menampung sekitar 700 ribu warga Yahudi.

Sebagian besar komunitas internasional menganggap permukiman tersebut ilegal berdasarkan hukum internasional, namun Israel membantahnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rama
EditorRama
Follow Us