Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapal Migran Tenggelam di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang

ilustrasi kapal tenggelam (unsplash.com/Jason Mavrommatis)
ilustrasi kapal tenggelam (unsplash.com/Jason Mavrommatis)
Intinya sih...
  • Rombongan migran berangkat dari Buthidaung, Myanmar menggunakan sebuah kapal besar dengan tujuan Malaysia.
  • Mereka dipindahkan ke tiga perahu kecil untuk menghindari deteksi petugas.
  • Kapal migran yang tenggelam didominasi etnis Rohingya.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Sebuah kapal yang membawa sekitar 300 orang migran tenggelam di dekat perbatasan perairan Malaysia dan Thailand, pada Minggu (9/11/2025). Hingga saat ini, pihak otoritas maritim Malaysia melaporkan bahwa hanya sepuluh orang yang berhasil diselamatkan dan satu jenazah telah ditemukan.​

Kejadian tragis ini terjadi tiga hari setelah kapal berangkat dari Buthidaung, Myanmar, yang mayoritas penumpangnya merupakan warga Rohingya dan Bangladesh.​

1. Rombongan migran berpindah ke tiga kapal lebih kecil

Rombongan migran berangkat dari Buthidaung, Myanmar, pada Jum'at (7/11/2025), menggunakan sebuah kapal besar dengan tujuan Malaysia. Menurut keterangan resmi Laksamana Pertama Romli Mustafa, Direktur Maritim negara bagian Kedah dan Perlis, kapal tersebut kemudian diarahkan untuk berpindah ke tiga kapal lebih kecil ketika mendekati wilayah perairan Malaysia-Thailand.​

“Ketika mendekati perbatasan, mereka dipindahkan ke tiga perahu kecil, masing-masing membawa sekitar 100 orang untuk menghindari deteksi petugas," kata Romli Mustafa, dilansir DW.

Hingga sekarang, kedua perahu kecil lainnya belum diketahui keberadaannya dan upaya pencarian masih terus dilakukan oleh pihak berwenang.

2. Upaya pencarian dilakukan secara intensif

Upaya pencarian dilakukan secara intensif sejak ditemukan kapal yang tenggelam di dekat Pulau Tarutao, utara Langkawi, Malaysia. Tim penyelamat berhasil menemukan tiga laki-laki asal Myanmar, dua laki-laki Rohingya, dan satu warga Bangladesh masih hidup di perairan tersebut. Jenazah korban yang ditemukan merupakan seorang perempuan Rohingya.​

"Diperkirakan masih banyak korban yang belum ditemukan di laut. Operasi pencarian dan penyelamatan akan terus berlanjut," ungkap Romli Mustafa, dilansir CNN.

Sementara itu, laporan media negara bagian Kedah menyebutkan para korban selamat segera dirawat medis di Langkawi.​

3. Kapal migran yang tenggelam didominasi etnis Rohingya

Kapal migran yang tenggelam didominasi etnis Rohingya, minoritas Muslim yang sering mengalami diskriminasi dan tidak diakui sebagai warga negara di Myanmar. Dalam beberapa tahun terakhir, ribuan Rohingya memilih menempuh pelayaran berbahaya melalui Laut Andaman demi mencari perlindungan dan kehidupan yang lebih layak di Malaysia.​

"Kelompok ini rela menempuh perjalanan laut berbahaya karena tidak memiliki pilihan lain untuk menyelamatkan diri dari penganiayaan di kampung halaman," kata Rob McBride, koresponden Al Jazeera di Kuala Lumpur.

Banyak dari korban tersebut berusaha menyusul keluarga dan kerabat mereka di Malaysia, yang dikenal sebagai salah satu pelabuhan terakhir untuk mencari kehidupan baru.​

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Sonya Michaella
EditorSonya Michaella
Follow Us

Latest in News

See More

36 Ribu Orang di Kordofan Sudan Ngungsi Sejak Konflik RSF

10 Nov 2025, 08:09 WIBNews