Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapal Migran Tenggelam di Laut Yaman-Djibouti, 2 Tewas dan 186 Hilang

ilustrasi perahu rusak (unsplash.com/Christopher Eden)

Jakarta, IDN Times - Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), pada Jumat (7/3/2025). melaporkan bahwa empat kapal yang membawa migran dari Afrika tenggelam di perairan Yaman dan Djibouti. Insiden itu menyebabkan sedikitnya dua orang tewas dan 186 lainnya hilang.

Dilansir dari Al Jazeera, juru bicara IOM, Tamim Eleian, mengatakan bahwa dua kapal terbalik di lepas pantai Yaman pada Kamis (6/3/2025) malam. Dua awak kapal berhasil diselamatkan, namun 181 migran dan lima awak kapal asal Yaman hingga kini masih hilang. Mayoritas penumpang diyakini merupakan migran asal Ethiopia. 

"Kami bekerja sama dengan pihak berwenang untuk melihat apakah kami dapat menemukan korban selamat, tetapi saya khawatir kami mungkin tidak menemukannya," kata kepala misi IOM di Yaman, Abdusattor Esoev.

1. Kapal berlayar di tengah cuaca buruk

Sementara itu, dua kapal lainnya tenggelam di perairan Djibouti pada waktu yang hampir bersamaan. Eleian mengatakan bahwa dua jenazah migran telah ditemukan, sementara seluruh penumpang lainnya berhasil diselamatkan.

Kapal-kapal tersebut berlayar di tengah kondisi cuaca buruk. Otoritas Penerbangan Sipil dan Meteorologi Yaman telah mengeluarkan peringatan untuk tidak melakukan perjalanan karena angin kencang dan gelombang tinggi.

Para migran yang tiba di Migrant Response Points di Yaman melaporkan bahwa para penyelundup sengaja memberangkatkan kapal di tengah kondisi berbahaya demi menghindari patroli.

2. Ratusan ribu orang berusaha menyeberang ke Yaman setiap tahunnya

Meskipun dilanda perang saudara selama hampir satu dekade, Yaman tetap menjadi jalur utama bagi para migran dan pengungsi dari Afrika Timur serta Tanduk Afrika yang mencoba mencapai negara-negara Teluk untuk mencari pekerjaan. Ratusan ribu orang berusaha menyeberang ke sana setiap tahunnya.

Untuk mencapai Yaman, para migran dibawa oleh penyelundup dengan kapal yang sering kali kelebihan muatan melintasi Laut Merah atau Teluk Aden.

Menurut IOM, jumlah migran yang tiba di Yaman pada 2023 mencapai 97.200 orang, naik tiga kali lipat dibandingkan pada 2021. Namun, jumlah tersebut menurun menjadi kurang dari 61 ribu tahun lalu akibat meningkatnya patroli di perairan. 

3. Sebanyak 558 migran tewas di rute tersebut pada 2024

Badan migrasi itu melaporkan bahwa 558 orang telah tewas di sepanjang rute tersebut pada 2024. Pada Januari 2025, 20 warga Ethiopia meninggal setelah kapal mereka terbalik di kepas pantai Yaman.

Selama satu dekade terakhir, sedikitnya 2.082 orang hilang di sepanjang rute tersebut, termasuk 693 orang yang dilaporkan tenggelam.

Sementara itu, para migran yang berhasil mencapai Yaman seringkali terjebak dalam situasi yang mengerikan. Mereka yang transit di negara ini sering kali mengalami kekerasan, penahanan, kerja paksa, dan berbagai bentuk eksploitasi lainnya. Banyak yang menjadi korban penculikan dan pemerasan yang dilakukan oleh para pedagang manusia dan kelompok bersenjata, sementara yang lain terdampar tanpa sarana untuk melanjutkan perjalanan atau kembali ke negara asal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fatimah
EditorFatimah
Follow Us